Senin, 27 April 2015

Analisis Lingkungan Eksternal Pemasaran





TUGAS KELOMPOK 8
Analisis Lingkungan Eksternal Pemasaran

Untuk Tugas Presentasi Matakuliah Sistem Pemasaran
Dosen Pengampu  Yesi B, M. Pd


Oleh :

                                               1.  Fajri Arif Wibawa                                    NPM 11210082
                                               2.  Jeni Partiawan Daru                    NPM 11210084
                                               3.  Mega Amelia                                  NPM 11210055
                                               4.  Juliana                                            NPM 11210087
                                               5.  Yessi Citra Dewi                            NPM 11210070
                                                 Prodi          :        Pendidikan Ekonomi
                                                 Semester     :        4 (empat)
                                                 Kelas          :        B
                                 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012/2013
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PEMASARAN
Lingkungan Eksternal

Pada umumnya, lingkungan eksternal dipandang sebagai hal yang tidak  dapat dikendalikan oleh wiraswastawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana  pemasaran wiraswastawan hendaknya menyadari perubahan pada  bidang-bidang berikut.
1.      Lingkungan Perekonomian
Wiraswastawan harus mempertimbangkan perubahan dalam GNP (pendapatan nasional bruto), pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi, dan lain-lain.
2.      Lingkungan Kebudayaan
Evaluasi perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada  populasi menurut demografi (contohnya, dampak ledakan penduduk  atau  pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti  cintailah produk buatan dalam negeri),  kecenderungan dalam  kecelakaan kerja,  tuntutan upah minimum, kesehatan, dan nutrisi. Semuanya  mungkinmempunyaidampak dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan.
3.      Lingkungan Teknologi
Kemajuan teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wiraswastawan hendaknya mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan  dari  sumber daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah. Berada di  pasar yang berubah dengan cepat karena perkembangan  teknologi akan  menuntut wiraswastawan untuk membuat keputusan  pemasaran jangka pendek secara hati-hati maupun bersiap-siap dengan rencana kontingensi bagi  perubahan teknologi tertentu yang mungkin  mempengaruhi produk atau jasanya.
4.      Lingkungan Permintaan Konsumen
Sebagian besar produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari  daur  hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wiraswastawan  terhadap adanya perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan  terhadap perubahan permintaan yang memerlukan tindakan tertentu pada  produk/jasa, saluran distribusi, harga atau promosi.Penting juga  mengetahui daur hidup potensial dari produk/jasa tertentu. Informasi ini akan membantu keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wiraswastawan.
5.      Lingkungan hukum
Terdapat banyak persoalan hukum dalam memulai usaha baru. Wiraswastawan hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan hukum  dari pemerintah yang mungkin akan mempengaruhi produk/jasa, saluran  distribusi, strategi promosi atau harga, hambatan pada periklanan media (larangan minuman keras, iklan rokok, dan lainlain) dan peraturan keamanan produk yang mempengaruhi produk dan kemasan adalah  contoh yang bisa mempengaruhi program pemasaran.

6.      Lingkungan Persaingan
Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial  dari  perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan harus bersiap-siap  dengan  ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana pemasaran  yang  menguraikan strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
7.      Lingkungan Bahan Mentah
Juga cukup sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan  pemasok dan sensitif terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan  harus membuat perencanaan sumber alternatif dari bahan mentah tersebut.Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan bahan  mentah.Mungkin sangat sulit mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko  akan menyelamatkan wiraswastawan  dalam  mempertahankan usahanya   dan memungkinkan mereka  mendiversifikasi usahanya atau menutup usaha  sebelum mengalami


Tidak ada komentar:

Posting Komentar