TUGAS
KELOMPOK 8
Analisis
Lingkungan Eksternal Pemasaran
Untuk Tugas Presentasi Matakuliah Sistem
Pemasaran
Dosen
Pengampu  Yesi B, M. Pd

Oleh :
                                               1.  Fajri Arif Wibawa                                    NPM
11210082
                                               2.  Jeni Partiawan Daru                    NPM 11210084
                                               3.  Mega Amelia                                  NPM
11210055
                                               4.  Juliana                                            NPM 11210087
                                               5.  Yessi Citra Dewi                            NPM 11210070
                                                 Prodi          :        Pendidikan Ekonomi
                                                 Semester     :        4
(empat)
                                                 Kelas          :        B
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2012/2013
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PEMASARAN
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL PEMASARAN
Lingkungan Eksternal
Pada umumnya, lingkungan
eksternal dipandang sebagai hal yang tidak 
dapat dikendalikan oleh wiraswastawan. Akan tetapi, dalam pembuatan rencana  pemasaran wiraswastawan hendaknya menyadari
perubahan pada  bidang-bidang berikut.
1.     
Lingkungan Perekonomian
Wiraswastawan
harus mempertimbangkan perubahan dalam GNP (pendapatan nasional bruto),
pengangguran menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi, dan lain-lain.
2.     
Lingkungan Kebudayaan
Evaluasi
perubahan kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada  populasi menurut demografi (contohnya, dampak
ledakan penduduk  atau  pertumbuhan para manula dalam komposisi
penduduk), perubahan sikap (seperti 
cintailah produk buatan dalam negeri), 
kecenderungan dalam  kecelakaan
kerja,  tuntutan upah minimum, kesehatan,
dan nutrisi. Semuanya  mungkinmempunyaidampak
dalam perencanaan pasar dari wiraswastawan.
3.     
Lingkungan Teknologi
Kemajuan
teknologi sulit diprediksi. Akan tetapi, wiraswastawan hendaknya
mempertimbangkan perkembangan teknologi potensial yang ditentukan  dari 
sumber daya yang terlibat dalam industri besar atau pemerintah. Berada
di  pasar yang berubah dengan cepat
karena perkembangan  teknologi akan  menuntut wiraswastawan untuk membuat
keputusan  pemasaran jangka pendek secara
hati-hati maupun bersiap-siap dengan rencana kontingensi bagi  perubahan teknologi tertentu yang
mungkin  mempengaruhi produk atau
jasanya.
4.     
Lingkungan Permintaan Konsumen
Sebagian
besar produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari  daur 
hidup, pertumbuhan permintaan, penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa
terjadi. Perencanaan pasar akan mempersiapkan wiraswastawan  terhadap adanya perubahan tersebut dan
memberikan cara persiapan  terhadap
perubahan permintaan yang memerlukan tindakan tertentu pada  produk/jasa, saluran distribusi, harga atau
promosi.Penting juga  mengetahui daur
hidup potensial dari produk/jasa tertentu. Informasi ini akan membantu
keputusan perencanaan pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi
wiraswastawan.
5.      Lingkungan hukum
Terdapat banyak persoalan hukum dalam memulai usaha
baru. Wiraswastawan hendaknya bersiap-siap dengan adanya perubahan peraturan
hukum  dari pemerintah yang mungkin akan
mempengaruhi produk/jasa, saluran 
distribusi, strategi promosi atau harga, hambatan pada periklanan media
(larangan minuman keras, iklan rokok, dan lainlain) dan peraturan keamanan
produk yang mempengaruhi produk dan kemasan adalah  contoh yang bisa mempengaruhi program
pemasaran.
6.      Lingkungan Persaingan
Sebagian besar wiraswastawan umumnya menghadapi
ancaman potensial  dari  perusahaan yang lebih besar. Wiraswastawan
harus bersiap-siap  dengan  ancaman tersebut dan hendaknya membuat rencana
pemasaran  yang  menguraikan strategi paling efektif dalam
lingkungan persaingan.
7.     
Lingkungan Bahan Mentah
Juga cukup
sulit untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi
wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan  pemasok dan sensitif terhadap ancaman adanya
kelangkaan bahan mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan  harus membuat perencanaan sumber alternatif
dari bahan mentah tersebut.Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan
bahan  mentah.Mungkin sangat sulit
mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan
resiko  akan menyelamatkan wiraswastawan  dalam 
mempertahankan usahanya   dan
memungkinkan mereka  mendiversifikasi
usahanya atau menutup usaha  sebelum
mengalami 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar