Senin, 27 April 2015

Contoh Proposal Usaha Makanan BAFAPEMI FOOD



TUGAS KELOMPOK 6

Bafapemi Food



Proposal Usaha Untuk Tugas Presentasi Matakuliah Industri Kecil
Dosen Pengampu Yesi Budiarti, M.Pd








Oleh :
                                      1.  Fajri Arif Wibawa          NPM 11210082
                                      2.  Risnawati                         NPM 11210063
                                      3.  Tika Susanti                    NPM 11210072
                                      4.  Nur Hayati                      NPM 11210058
                                      5.  Vida Puspitajati              NPM 11210067
                                     
                                  Prodi                  :      Pendidikan Ekonomi
                                  Semester            :      6 (enam)
                                  Kelas                  :      B
                                 




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..................................................................................................................  i
Daftar Isi ..........................................................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................  1
1.1 Dasar Gagasan Utama .......................................................................................  1
1.2 Data Usaha......................................................................................................... 2
1.3 Prospek Pasar ....................................................................................................  2
1.4 Manfaat Ekonomi ..............................................................................................  2
1.5 Manfaat Sosial ...................................................................................................  2
1.6 Visi, Misi dan Tujuan ........................................................................................  3
BAB II SALES DAN MARKETING ............................................................................  4
2.1 Gambaran Umum Psar Sasaran .........................................................................  4
2.2 Jenis Produk yang Dipasarkan ..........................................................................  4
2.3 Penawaran .........................................................................................................  5
2.4 Lokasi Usaha .....................................................................................................  5
2.5 Rencana Strategi Pemasaran  ............................................................................  6
2.6 VOSTA .............................................................................................................  7
BAB III KEUANGAN ...................................................................................................  9
3.1 Aspek Khusus Murni Usaha .............................................................................  9
3.2 Aspek Khusus Bazar Pendidikan Ekonomi .....................................................  11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Dasar Gagasan Usaha
Cemilan atau makanan-makanan ringan bisa dikatakan saat ini sangat sering dicari oleh orang-orang untuk dibeli dan dikonsumsi, hal ini dikarenakan cemilan ini sangat mudah didapatkan dan juga sangat praktis sehingga konsumen sering memburu cemilan-cemilan untuk dibeli. Saat ini begitu banyak cemilan-cemilan yang dijajakan di pinggir-pinggir jalan, dan juga makanan ringan ini biasanya bermacam-macam jenis yang diperjualbelikan dipinggir-pinggir jalan, salah satu jenis makanan tersebut ialah bakso, mungkin sudah banyak cemilan-cemilan bakso sudah sering dijajakan, dari yang biasa hingga yang sudah sangat terkenal, namun terkadang bakso yang diperjualbelikan dipasar sekarang ini hanya bakso yang berbahan baku menggunakan daging yang sangat terasa.
Dengan pertimbangan masalah diatas maka kami ingin mencoba untuk membuka usaha dibidang bakso, namun dengan bahan yang sedikit berbeda, selain daging dan bahan pokok-pokok lain kami agak sedikit berbeda yaitu dengan agak memperbanyak aci. Dengan demikian bakso kami ini kebanyakan disebut bakso fangki yang mempunyai cita rasa yang sedikit berbeda, dan juga bakso kami tidak menggunakan bahan pengawet untuk tetap memikirkan kesehatan para konsumen kami. Dengan ini kami merasa ada peluang pasar yang dapat kami buat, karena mempertimbangkan konsumen yang membutuhkan dan menginginkan suatu makanan ringan yang harganya terjangkau, rasa enak dan sehat yang sedikit berbeda dengan yang sudah ada dan juga kami bakso fangki kami jauh dari bahan pengawet sehingga sangat baik bagi semua kalangan.
Dari data yang kami dapat, di sekitar daerah kampus Metro Timur terdapat banyak mahasiswa, pelajar dan warga yang lalulalang dan juga warga yang menggunakan jalan raya yang sangat potensial bagi usaha kami, oleh karena itu merupakan suatau kesempatan bagi kami untuk membuat suatu usaha dan mengembangkan usaha yang baru kami rintis ini, supaya dapat mengubah persepsi bakso yang penuh bahan pengawet dan tidak sehat menjadi bakso sehat dan kaya rasa tanpa harus menggunakan bahan pengawet.


1.2 Data Usaha
1.      Nama Usaha                : BAFAPEMI FOOD
2.      Bidang Usaha              : Makanan Ringan
3.      Jenis Produk / Jasa      : Bakso
1.3  Prospek Pasar
Dengan begitu banyaknya usaha makanan ringan yang berbentuk bakso karena kita tahu bakso dapat menyentuh setiap golongan dari anak-anak hingga dewasa menyukai bakso. Selain itu juga didaerah tempat kami buka usaha juga terdapat begitu banyak usaha-usaha yang lain, sehingga sangat-sangat potensial mengundang calon pelanggan lain diluar mahasiswa UM Metro dan warga sekitar. Melihat kondisi diatas , kami pun tertarik untuk membuat suatu usaha kuliner yang berbentuk makanan ringan bakso fangki, dengan harga yang terjangkau, sehat serta didukung dengan tempat yang sangat strategis dan banyak calon-calon pelanggan yang beraktifitas disekitar tempat usaha kami. Dengan demikian, kami yakin prospek pasar usaha kami sangatlah baik.
1.4  Manfaat Ekonomi
Manfaat ekonomi yang didapat dari usaha ini, adalah :
  • Keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan.
  • Terciptanya lapangan pekerjaan baru.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan banyaknya konsumen yang datang sehingga memotivasi terciptanya lapangan usaha baru.
1.5 Manfaat Sosial
  • Mambantu pemerintah dalam mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.
  • Memudahkan masyarakat dalam memperoleh makanan ringan bakso fangki yang sehat dan  berkualitas.
  • Berkurangnya jumlah pengangguran



1.6 Visi, Misi, dan Tujuan
  • Visi:
Menjadi wirausahawan yang mandiri dan berkualitas yang dapat bersaing dipasar dan juga dapat mengembangkan usahanya dengan baik di dalam negeri dan memiliki harapan untuk mengembangkan usaha hingga ke mancanegara untuk jangka panjangnya.
  • Misi:
a.       Mengembangkan suatu usaha yang sudah ada dengan mengembangkan dan memperbarui produk tersebut dengan lebih sehat dan berkualitas.
b.      Membangun dan mengembangkan potensi diri dalam membangun usaha wirausaha mandiri.
c.       Membuat suatu mekanisme wirausaha yang berkualitas sehingga dapat bersaing dipasar.
§  Tujuan
a.       Memperoleh suatu keuntungan dan pendapatan dari usaha mandiri yang didirikan untuk mensejahterakan pemilik dan tenaga kerja.
b.      Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk cemilan yang kita tawarkan.
c.       Memperoleh kepercayaan yang optimal dari konsumen, sehingga dengan adanya kepercayaan yang diberikan diharapkan usaha yang telah dijalankan dapat lebih berkembang.


BAB II
SALES DAN MARKETING

2.1 Gambaran Umum Pasar Sasaran
Usaha kami bergerak dibidang penjualan makanan ringan. Makanan ringan yang kami tawarkan yaitu berbentuk bakso fangki yang sudah ada dipasaran. Bakso fangki ini sangat berbeda dengan bakso-bakso yang sudah ada dipasaran karena selain kami tidak menggunakan pengawet dan bahan yang kami gunakan juga berasal dari bahan alam jadi bakso fangki ini sangatlah sehat namun tetap menjaga cita rasa yang berkualitas. Sedangkan untuk pengenalan produk dapat dilakukan secara langsung kepada masyarakat Jakarta yang bertempat sangat strategis dan banyak aktifitas yang dilakukan didaerah tersebut. Hal itu akan memudahkan para penggemar donut untuk menikmati produk yang kami tawarkan. Dengan mengutamakan kualitas produk dan tempat strategis “Bakso Fangki” akan dapat bersaing dengan usaha lain yang serupa.
2.2 Jenis produk yang dipasarkan
Produk yang kami jual saat ini adalah berupa makanan ringan. Tanpa mengenyampingkan kualitas dan lebih memperhatikan kesehatan dari makanan tersebut, berikut menu-menu yang kami tawarkan :
Menu Special Bakso Fangki :               
  • ½ Porsi bakso fangki                         
  • 1 Porsi bakso fangki
  • 1 Porsi bakso fangki Spesial
Makanan dan Minuman Pendukung :
  • Minuman Mineral
  • Es Teh
  • Klanting
  • Krupuk
  • Kripik Jagung
  • Tambahan Lontong

2.3 Penawaran (competitors)
Penawaran merupakan jumlah produk sejenis yang ditawarkan pada konsumen oleh pesaing. Penawaran tersebut menunjukan kemampuan pesaing dalam memperoduksi barang selama periode tertentu.
2.3.1 Jumlah produk sejenis dipasaran
Pada kenyataannya begitu banyak usaha yang bergerak dibidang makanan ringan dengan objeknya yaitu bakso, dari usaha yang sederhana hingga yang sudah sangat terkenal pun ada, namun terkadang mereka tidak memperhatikan aspek kesehatan bagi konsumen dengan menggunakan bahan pengawet agar bakso yang tidak terjual hari ini dapat dijual lagi dikemudian hari, hal ini sangat beresiko bagi bagi kesehatan konsumen. Berdasarkan hasil survei terdapat pesaing yang juga menawarkan makanan ringan bakso yang mereka jajakan dengan langsung menjangkau konsumen, seperti dijajakan dipinggir jalan. Sedangkan bakso tidak terjun langsung menjangkau konsumen, namun dengan seperti ini konsumen bisa memilih apa yang mereka ingin pesan. Sehingga bisa dikatakan bakso fangki yang dijajakan langsung ke konsumen ini menjadi pesaing utama dari bakso fangki produk yang kami tawarkan.
2.4 Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang kami pilih adalah daerah kampus metro timur. Berikut faktor-faktor mengapa daerah tersebut yang kami pilih:
  • Berada didekat Kampus UM Metro, STAIN, Sekolah-sekolah yang mahasiswa dan siswanya banyak melakukan aktifitas didaerah tersebut.
  • Lokasi yang sangat strategis karena dilewati berbagai kendaraan umum karena juga tidak begitu jauh dari pusat kota Metro.
2.4.1 Wilayah Pemasaran
Dengan dasar produk yang baru, pemasaran akan dimulai dari wilayah pemasaran terkecil yaitu didaerah-daerah metro timur dan sekitarnya. Potensi daerah luar sangatlah besar, karena produk bakso fangki ini sangatlah jarang.


2.5 Rencana Strategi Pemasaran
Untuk menentukan strategi pemasaran digunakan analisis SWOT untuk mengetahui bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi bisnis ini. Berikut adalah analisisnya :
a.      Strength (kekuatan)
Kekuatan dari produk yang kita buat terletak pada bahannya yang menggunakan bahan alami yaitu danging, aci, trigu dan juga tidak menggunakannya bahan pengawet sehingga produk kita terjamin sehat namun tidak meninggalkan kualitas dari cita rasa produk yang kita buat, karena kita sudah banyak tahu bakso-bakso sejenis yang diproduksi oleh pesaing rata-rata mereka tidak memikirkan aspek kesehatan pada produknya.
b.      Weaknesess (Kelemahan)
Produk kami merupakan produk bakso fangki jenis baru sehingga secara langsung belum mendapatkan perhatian konsumen dan perlu dibuat strategi promosi yang efektif dan efisien. Bisnis ini tergantung dari kemampuan inovatornya sejauh mana dapat mengembangkan usaha yang terhitung baru dan memerlukan kerja keras untuk memperkenalkan produk baru pada konsumen.
c.       Opportunity (Peluang)
Produk  baru pasti mempunyai kesempatan untuk berkembang dan melakukan ekspansi pasar. Apalagi jenis bakso fangki ini yang masyarakat masih banyak asing terdengarnya, dengan cita rasa yang baru dan bakso yang sehat dapat dilihat dari baksonya dan saranya, maka kami optimis bakso fangki ini akan memiliki peluang yang baik.
d.      Threat (Hambatan)
Hambatan yang kami temui dalam usaha ini kurang pekanya sebagian konsumen terhadap suatu produk yang memiliki suatu hal yang penting bagi kebutuhan diri konsumen itu sendiri, terkadang sebagian konsumen tersebut lebih mementingkan harga yang murah namun bisa membahayakan kesehatan dari si konsumen tersebut atau malah lebih memilih produk yang mahal agar gengsi meningkat namub kita tidak pernah tahu apakah produk tersebut baik atau tidak.
2.6 VOSTA (Vision, Objective, Strategy, Tactic, Action)
1.    Vision (Visi Usaha)
Menciptakan suatu produk jenis bakso yang sehat tanpa bahan pengawet dengan cita rasa yang baru dan harga yang dijangkau konsumen.
2.    Objective (Tujuan Usaha)
Membuat bakso fangki dengan bahan daging sapi, kambing, ayam atau ikan yang membuat cita rasa yang enak dan baru tetapi menjadi bakso yang sehat tanpa bahan pengawet.
3.      Strategy (Strategi)
Dalam membuat bakso fangki ini kami dapat menggunakan bahan apa saja baik daging sapi, ayam atau ikan atau malah kombinasi untuk menambah cita rasa dan kandungan gizi yang ada di dalam bakso tersebut.
4.      Tactic (Taktik)
Dalam usaha bakso fangki ini kami memiliki taktik tersendiri untuk menarik minat para konsumen. Ada beberapa taktik yang digunakan, diantaranya:
a.       Dalam pemasaran produk kami suguhkan bakso yang tidak hanya terlihat sehat tai juga dapat dirasakan sehatnya dan tanpa bahan pengawet.
b.      Dalam memasarkan produk ini, maka kami akan mengikuti bazar yang akan diadakan oleh HIMADIKMI di Universitas Muhammadiyah Metro.
c.       Dalam pemasaran produk tidak hanya memperkenalkan produk dari mulut ke mulut saja tetapi memanfaatkan berbagai sosial media seperti, facebook, twiter, BBM, untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan.

5.      Action (Pelaksanaan)
Dalam pelaksanaan usaha bakso fangki ini kami bekerjasama dengan cara membagi tugas untuk persiapan dan secara bersama-sama pada saat pembuatan bakso sampai siap saji.

BAB III
ASPEK KEUANGAN

3.1    Aspek Khusus Murni Usaha
a.      Modal/Aset Tetap
Nama Modal/Aset
Harga
Tanah
Rp. 30.000.000
Bangunan
Rp.   7.000.000
Meja dan Kursi
Rp.   700.000
Grobak Bakso
Rp.     700.000
Tabung LPG dan kompor gas
Rp.     500.000
Perlengkapan Dapur
Rp.    300.000
Mangkuk dan Gelas
Rp.   300.000
Jumlah                                        Rp. 39.500.000
Modal/Aset tetap yang masuk BEP = Rp. 2.500.000 (Meja dan kusri, garobak bakso, tabung LPG, Perlengkapan dapur, mangkuk dan gelas)
b.      Pembuatan Bakso Fangki (1x Gilingan 650 biji)
Nama bahan
Harga
Daging sapi 1kg
Rp. 70.000
Bumbu-bumbu Bakso
Rp. 52.000
Babat
Rp. 20.000
Ongkos penggilingan daging
Rp.   5.000
Bumbu kuah
Rp. 20.500
Minyak goreng
Rp. 11.000
Isi Gas LPG
Rp. 20.000
Tahu
Rp. 15.000
Saos dan kecap
Rp. 15.000
Roiko sapi
Rp. 1.000
Sledri
Rp. 5.000
Cabe
Rp.   6.000
Jumlah                                        Rp. 240.500

Jadi 650 biji bakso fangki jadi 92 Porsi Bakso Fangki x Rp. 5.000 per porsi
= Rp. 460.000
c.       Break Event Point
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/ penjualan.
BEP adalah  titik pulang pokok . Terjadinya BEP tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya. Selama perusahaan masih berada di bawah BEP, selama itu perusahaan masih menderita kerugian. Semakin lama perusahaan mencapai BEP, semakin besar saldo rugi.
Rumus perhitungan BEP
Berdasarkan unit:
Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:

Keterangan:
FC            : Biaya tetap (fixed cost)
VC            : Biaya variabel per unit (variable cost)
P               : Harga jual per unit
Perhitungan Break Event Poin
Diketahui:
FC                        : Rp.  2.500.000
VC           : Rp.  240.500
P               : Rp.  460.000
Jawab           :


Jadi, untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, usaha bakso fangki dapat menjualkan kurang lebih 11 gilingan atau 1012 porsi dengan harga Rp 460.000 per gilingan atau Rp. 5000 per porsi, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp 5.208.333.
3.2    Aspek Khusus Bazar Pendidikan Ekonomi
a.      Pengeluaran Tetap
Nama Modal/Aset
Harga
Sewa Tenda 3 hari
Rp. 80.000
Cetak Banner
Rp. 50.000
Jumlah                                        Rp. 130.000
b.      Pembuatan Bakso Fangki (1x Gilingan 650 biji)
Nama bahan
Harga
Daging sapi 1kg
Rp. 70.000
Bumbu-bumbu Bakso
Rp. 52.000
Babat
Rp. 20.000
Ongkos penggilingan daging
Rp.   5.000
Bumbu kuah
Rp. 20.500
Minyak goreng
Rp. 11.000
Isi Gas LPG
Rp. 20.000
Tahu
Rp. 15.000
Saos dan kecap
Rp. 15.000
Roiko sapi
Rp. 1.000
Sledri
Rp. 5.000
Cabe
Rp.   6.000
Jumlah                                        Rp. 240.500

Per porsi membutuhkan biaya 240.500 : 92 Porsi = Rp. 2700
Jadi 1 gilingan di atas menjadi 650 biji bakso fangki jadi 92 Porsi Bakso Fangki x Rp. 5.000 per porsi = Rp. 460.000
d.      Break Event Point
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Komponen-komponen yang diperlukan dalam perhitungan BEP adalah biaya tetap dan biaya variabel. Didalam sebuah usaha, yang dimaksud biaya tetap adalah total biaya pengeluaran yang tidak akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan volume produksi. Biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. Sedangkan biaya variabel adalah total biaya pengeluaran yang berubah-ubah bergantung kepada perubahan volume produksi/ penjualan.
BEP adalah  titik pulang pokok . Terjadinya BEP tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan serta biaya modal lainnya. Selama perusahaan masih berada di bawah BEP, selama itu perusahaan masih menderita kerugian. Semakin lama perusahaan mencapai BEP, semakin besar saldo rugi.
Rumus perhitungan BEP
Berdasarkan unit:
Berdasarkan penjualan dalam Rupiah:
Keterangan:
FC            : Biaya tetap (fixed cost)
VC            : Biaya variabel per unit (variable cost)
P               : Harga jual per unit
Perhitungan Break Event Poin
Diketahui:
FC                        : Rp.  130.000
VC           : Rp.  2700
P               : Rp.  5.000
Jawab           :

Jadi, untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, usaha bakso fangki dapat menjualkan kurang lebih 57 porsi dengan harga Rp. 5000 per porsi, maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp 282.608.

LAMPIRAN
MASKOT USAHA
LOGO USAHA

DOKUMENTASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar