TUGAS KELOMPOK 5
Pengaruh
kepariwisataan terhadap perekonomian
Oleh
1. Anik Wahyuni NPM
11210075
2. Juliana NPM 11210087
3. Marina NPM
11210088
4. Nofita Sari NPM
11210091
Prodi
: Pendidikan
Ekonomi
Matakuliah : Manajemen Kepariwisataan dan Transportasi
Dosen
: Drs.
H. Taslim ZN.
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
SEPTEMBER
2011
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulilahi robil alamin, dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dengan
kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. H. Taslim ZN. selaku dosen mata kuliah
Manajemen Kepariwisataan dan Transportasi.
2.
Teman-teman kelompok 5 yang telah bekerja sama untuk
menyelesaikan makalah ini.
3.
Kedua orang tua kami yang selalu memberikan semangat
kepada kami.
4.
Semua pihak yang
telah berkenan memberikan bantuan-bantuan.
Penulis menyadari bahwa dalam
makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga
pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul ............................................................................................ i
Kata
Pengantar ........................................................................................... v
Daftar
Isi ....................................................................................................... vi
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar
Belakang ................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah..........................................................................
2
1.3
Tujuan .............................................................................................. 2
1.4
Manfaat ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
............................................................................... 3
2.1 Arti
pariwisata alam arti perekonomian ....................................... 3
2.2 Dampak
Ekonomi Pariwisata Terhadap Negara Indonesia....
10
2.3
Hasil-hasil dan Manfaat Keparwisataan Terhadap Perekonomian
................................................................................................................. 12
2.4Masalah
dan Distorsi Penerimaan Negara dari Sektor Kepariwisataan 14
2.5 Usaha
Perjalanan ......................................................................... 16
2.6
pelayanan pemesanan tiket ........................................................ 37
BAB III
PENUTUP ...................................................................................... 39
3.1
Kesimpulan .................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Pariwisata merupakan sebuah dunia usaha yang memberikan
konrtibusi terbesar bagi devisa negara, dengan kata lain perekonomian di
Indonesia. Sebagai bangsa indonesia yang mempunyai tempat wisata yang beraneka
ragam dan Indonesia merupakan satu
negara yang mempunya kekayaan yang tidak ternilai harganya, dari kekayaan alam
maupun sosial. Kita sebagai bangsa Indonesia bangga dan harus melestarikannya.
Usaha pariwisata merupakan usaha untuk melayani seorang
untuk memmpersiapkan fasilitas untuk perjalanan, dalam hal ini seorang yang
bernama Thomas Cook yang pertama kali memulai usaha perjalanan, seorang biasanya menyebut ini
dengan tour Travel Agent., dan sampai saat ini perkembangan ini sangat pesat di
seluru dunia.
Thomas COOk yang lahir pada tahun 1818 pada tanggal 25
Februari memberikan pencerah kepada para pengusaha perjalanan untuk melenjutkan
penemuannya.Dalam hal ini perlu kita ketahui bahwa dalam fasilitas pariwisata
perjlanan ada 3 Perjalanan yang melalui datar, laut maupun udar, dalam mencapai
tujuan ini banyak kendala yang diperoleh karena dalam menjalin hubungan antara
perusahaan dengan konsumen yang harus dipertahankan.
1.2
Rumusan
masalah
- Apakah usaha perjalanan dapat menyokong perekonomian di indonesia?
- faktor yang menyebabkan miss comunication antara perusahaan dan konsumen?
- Apakah yang menyebabkan wisnus dan wisman datang ke Indonesia?
1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui apakah usaha perjalanan dapat menyokong perekonomian di indonesia.
- Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan miss comunication antara perusahaan dan konsumen.
- Untuk mengetahui apakah yang menyebabkan wisnus dan wisman datang ke Indonesia.
1.4 Manfaat
1.
Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
2.
Memberikan
informasi bagi pembaca.
3.
Dapat
memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Arti pariwisata alam arti perekonomian
Seseorang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhinya
untuk bisa hidup dan memperoleh kesenangan dalam hidupnya.Pemenuhan kebutuhan
tersebut harus ada alat - alat untuk pemenuhan kebutuhan yang jumlahnya relatif
lebih macam dan ragamnya.
Ilmu ekonomi akan memusatkan perhatiannya pada
barang-barang atau benda-benda yang dapat memenuhi kebutuhan manusia yang
jumlahnya terbatas. Seperti yang kita ketahui, manusia itu sebenarnya dalam
rangka mencapai kemakmuran hidupnya,yaitu suatu keadaan ketika orang -oarang dapat
memenuhi kebutuhanya dalam suatu keseimbangan antara banyaknya kebutuhan dan
banyaknya benda yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tadi.
Secara seksama, batasan tentang pariwisata seperti yang
dikemukakan dalam beberapa kesempatan adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuk sementara waktu , dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud tujuan
bukan berusaha (business) atau
mencari nafakah di tempat yang ia kunjungi,tetapi semata - mata sebagai
konsumen menikmati perjalanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan keinginan yang
bermacam - macam.
Keinginan yang bermacam - macam disini tidak lain adalah barang - barang kebutuhan yang
diperlukannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tadi.Jadi, memuaskan
kebutuhan itulah yang menjadi dorongan bagi orang - orang untuk melakukan
perjalanan wisata dari suatu tempat ke tempat lain atau dari suatu negara ke
negara lain.
Suatu negara yang mengembangkan pariwisata sebagai suatu
industri di negaranya, maka lalu lintas orang - orang ( wisatawan ) tersebut
ternya memberi keuntungan dan memberi hasil yang bukan sedikit dan bahkan
memberi pendapatan (income ) utama,melebihi eksport bahan - bahan mentah,hasil
tambang yang dihasilkan negara tersebut.
Sebagai akibat lebih jauh,dengan adanya lalu- lintas
orang - oarang yang melakukan perjalanan wisata tadi,yaitu mereka yang mencari
kemakmuran lebih tadi,ternyata memberi dampak terhadap perekonomian negara yang
dikunjungi, dampak yang dimaksud antara lain :
·
Memberikan kesempatan kerja atau dapat memperkecil
pengangguran
·
Peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah;
·
Meningkatkan pendapatan nasional (national income )
·
Memperkuat
posisi neraca pembayaran (net balance payment)
·
Memberikan efek multiplier dalam perekonomian setempat.
Jadi,
tujuan utama mengembangkan indusrti pariwisata pada suatu negara,adalah untuk
menggali dan meningkatkan nilai - nilai ekonomi sebagai akibat adanya orang -
orang melakukan perjalanan wisata di negara tersebut.
2.2 Dampak Ekonomi Pariwisata Terhadap Negara
Indonesia
Perserikatan
Bangsa -Bangsa telah menyetujui suatu metode pengukuran terhadap ekonomi
pariwisata yang disebut dengan Tourism satellite Account ( TSA), TSA ini merupakan satu -satunya satellite account
yang telah disetujui oleh PBB dari
berbagai sektor ekonomi lainnya.Indonesia melalui Badan Pusat Statistik dan
Kementrian kebudayaan dan Pariwisata mulai menerapkan dan mengembangkan TSA
pada 2001 yang dikenal dengan istilah Neraca satelit Pariwisata nasional (
NESPARNAS), dengan hasil secara garis besar diuraikan berikut ini.
Pada
tahun 2000 sektor pariwisata memberikan kontribusi sebesar Rp 238,6 triliun
atau 9,27 % terhadap produk nasional dan kontribusi pariwisata mencapai 9,38
%(Rp 128,31 triliun) dari total PDB
Indonesia, yaitu sebesar Rp1.368 triliun (BPS,2001). Hal menarik yang patut dikemukakan adalah bahwa
pencapaian sebesar itu diperolek melalui perana investasi kepariwisataan yang
hanya mencapai 5,24 % dari total investasi nasional.Sementara itu,peranan dalam
menyediakan lapangan kerja mencapai 7,36 juta orang atau 8,11 % dari total
lapangan kerja nasional,yaitu sebesar 89,3 juta orang. Demikian juga dapat
diungkapkan bahwa penyediaan upah dan gaji dari sektor pariwisata mancapai Rp
40,09 triliun atau 9,87 % dari penyedian upah secara nasional,yaitu sebesar Rp
406 triliun,Selain itu, kontribusi pajak tidak langsung mencapai 8,29 % dari
total pajak tidak langsung sebesar Rp 61 triliun.
Bagi
Indonesia,sector pariwisata semakin berperan dalam menggerakkan pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.itulah sebabnya pemerintah telah
menetapkan sector pariwisata sebagai sector prioritas dalam pembangunan. Sebagai
sector ekonomi, pariwisata memeliki potenasi dan keunggulan :
1. memberikan
sumbangan terhadap penerimaan devisa yang sangat di perlukan uantuk membiyayai
pembangunan nasional, meringankan beben utang Negara dan memelihara nilai mata
uang rupiah terhadap mata uang asing.
2. Penciptaan lapangan kerja tidak hanya terbatas dikota
tetapi justru menyebar dipedesaan
3. Memperluas
kesempatan berusaha disektor formal dan informasi, usaha besar,
menengah, kecil, dan koperasi
4. Peningkatan pendapatan pemerintah pusat dan daerah
melalui berbagai pajak dan retribusi
5. Peningkatan
pendapatan masyarakat
6. Pemerataan, pembangunan dan mengurangi ketimpangan
pembangunan baik secara structural, spasial, dan sektoral
Disamping mampu memberikan dampak ekonomi terhadap
pemerintah dan masyarakat, pariwisata juga mampu menjadi wahana bagi masyarakat
untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan pelestarian lingkungan hidup
melalui kegiatan wisata nusantara, yaitu dari kota ke desa dan sebaliknya,
antar kota, antar provinsi dan antar pulau.
Penerapan peradigma pembangunan kepariwisataan yang
berkelanjutan diharapkan akan memoerkecil dampak negatif terhadap perusahaan
lingkungan hidup, nilai budaya dan tradisi. Keterlibatan masyarakat didalam
kepariwisataan disamping memberikan manfaat ekonomi sekaligus memberikan
manfaat politik berupa dukungan terhadap pariwisata, terhadap pemerintah dan
dunia usaha.
Di kawasan asia pasifik terdapat empat sub kawasan pariwisata
yaitu Asia Timur Jauh, Asia Tenggara, Oseania, dan Asia Selatan, Kawasan Asia
Tenggara mengalami pertumbuhan tertinggi di antara kawasan lain.
Dari lima Negara destinasi pariwisata utama di Asia
Tenggara, Thailand masih merupakan Negara yang paling besar menerima devisa
dari kegiatan pariwisata internasional seperti terlihat pada table 11.1 dibawah
ini.
Tabel 11.1
Data Penerima Devisa untuk Kawasan Asia Tenggara
negara
|
Jumlah
Wisman (juta)
|
Pendapatan Devisa (USD miliar)
|
||||
2003
|
2004
|
Pertumbuhan
|
2003
|
2004
|
pertumbuhan
|
|
Thailand
|
10,004
|
11,651
|
16,5%
|
7,828
|
10,034
|
28,2%
|
Malaysia
|
10,577
|
15,703
|
10,3%
|
5,901
|
8,198
|
38,9%
|
Indonesia
|
4,467
|
5,321
|
19.1%
|
4,037
|
4,798
|
18,8%
|
Singapura
|
5,703
|
n.a.
|
|
3,787
|
5,090
|
34,4%
|
Filipina
|
1,907
|
2,291
|
20,2%
|
1,545
|
2,012
|
30,2%
|
Data di atas memberikan gambaran bagaimana ketatnya
persaingan di antara negara-negara Asia Tenggara tersebut dalam meraih
pendapatan dari wisatawan yang datang ke
kawasan ini. Tiap-tiap negara kekuatan dan kelemahannya masing-masing seperti
dapat di lihat di bawah ini.
Negara
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Thailand
|
·
Atraksi budaya wisata
·
Infrastruktur,fasilitas dan pelayanan pariwisata
|
·
Citra negatif pariwisata
·
Demonasi kepemilikan usaha oleh orang asing
|
Malaysia
|
·
Aksesibilitas
·
Fasilitas dan pelayanan ariwisata
|
·
Kemampuan untuk menahan wisman lebih lama
·
Keragaman atraksi wisata
|
Singapura
|
·
Infrastruktur dan aksesbilitas
( Hub
penerangan)
·
Fasilitas dan pelayanan wisata
|
·
Keterbatasan destinasi
·
Kemampuan untuk menahan wisman lebih lama
|
Filipina
|
·
Atraksi alam dan budaya
·
Keragaman destinasi
|
·
Keamanan
·
Citra negatif pariwisata
|
Vietnam
|
·
Kekayaan haritage taurism
·
Atraksi alam dan wisata
|
· Terbatasnya
infrastruktur
· Belum
terbentuknya citra sebagai destinasi pariwisata
|
Sedangkan kekuatan, kelemahan dan peluang serta
ancaman pembangunan kepariwisataan Indonesia dapat di lihat di bawah ini.
Kekuatan
|
Kelemahan
|
Peluang
|
· Kekayaan
daya tarik budaya
· Kekayaan
daya tarik wisata alam
· Keragaman
aktivitas wisata yang dapat di lakukan
· Lokasi
wisata bahari terbaik di dunia
· Kekayaan
jenis dan ragam kuliner
· Kehidupan
masyarakat (living culture) yang
khas
· Keramahtamahan
penduduk
· Kemajemukan
masyarakat
· Jumlah
penduduk yang dapat berperan serta dalam kepariwisataan
|
· Pengemasan daya tarik wisata
· Terbatasnya
diversifikasi produk
· Masih
lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata
· Kualitas
pelayanan wisata
· Disparitas
pembangunan kawasan pariwisata
· Interpretasi,
promosi dan kmunikasi pemasaran
· Kualitas
SDM
|
· Pariwisata
merupakan industri terbesar di dunia
· Pariwisata
penyumbang utama pertumbuhan ekonomi dunia
· Pariwisata
pencipta investasi dan lapangan kerja
|
Ancaman
|
||
· Gangguan
keamanan
· Pesaing
dari negara tujuan wisata
· Isu
lingkungan
( banjir, asap,dll)
|
Disamping kondisi tersebut, masih ditemui dilemma
(paradox) dalam pengembangan industry pariwisata di Indonesia. Sifat paling
mendasar dari investasi pada industry pariwisata adalah “high investment, not
Quick yield”, artinya investasi dibidang pariwisata membutuhkan investasi yang
besar dengan tingkat pengembalian yang lama(jangka panjang). Kondisi ini sangat
tidak menarik bagi kebanyakan stakeholders kepariwisataan yang menyukai
memiliki budaya “instant and shortcut”. Artinya, mereka lebih menyukai
melakukan investasi yang dapat segera memberikan keuntungan sehingga para
investor tidak tertarik menanamkan modalnya dalam pengembangan usaha
pariwisata.
Dalam konteks ini diperlukan integrasi usaha pariwisata
(touris and business intration) yang merupakan sinergi pelaku kepariwisataan
secara horizontal maupun vertical dan memberikan keuntungan atau manfaat bagi
masing-masing pihak. Oleh karnanya diperlukan bentuk-bentuk insentif yang mampu
merangsang timbulnysa investasi dibidang kepariwisataan dengan menggunakan
manajemen partisipartolis dengan melibatkan seluruh stakeholders, baik
masyarakat, dunia usaha, lembaga keuangan, pemerintah daerah (provinsi,
kabupaten, maupun kota), secara pemerintah pusat.
Pada table 11.2 s/d 11.5 berikut ini disajikan sebagai
indicator ekonomi perkembangan kepariwisataan di Indonesia yang dapat
dipergunakan dalam mengembangkan kepariwisataan diberbagai daerah, khususnya
dalam konteks pengembangan wisata bahari yang memiliki potensi sangat besar,
mengingat Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Tabel
11.2
Pendapatan
dari Sektor Pariwisata ( dalam Rupiah )
Komponen Pengeluaran
|
2002
|
2003
|
1. Wisman DN
|
38,10 Triliun
|
33,32 Triliun
|
2. Wisnus di DN
|
68,82 Triliun
|
70,87 Triliun
|
3. Investasi pada sektor
pariwisata
|
15,61 Triliun
|
17,24 Triliun
|
4.Wisatawan ke LN (Outbound) di
dalam negri
|
0,45 Triliun
|
0,47 Triliun
|
5. Anggaran Pemerintah di Sektor
pariwisata
|
1,87 Triliun
|
2,39 Triliun
|
Total
|
124,85 Triliun
|
124,29 Triliun
|
Tabel
11.3
Dampak
Pariwisata Dalam Parameter Ekonomi
Dampak
|
2002
|
2003
|
||
Nilai
|
Dari
total
|
Nilai
|
Dari
total
|
|
Output
(Rp)
|
209,20
|
6,11 %
|
212,41
|
6,01 %
|
PDB
(Rp)
|
98,59
|
6,12%
|
99,24
|
5,55 %
|
Upah
dan Gaji
|
29,94
|
6,41 %
|
29,31
|
5,49 %
|
Pajak
|
5,56
|
7,81 %
|
5,11
|
5,86 %
|
Tabel
11.4
Besaran
Investasi pada Sektor Pariwisata Tahun 2004 ( dalam Rupiah )
No
|
Usaha
|
PMA
|
PMDN
|
||
Unit
|
Nilai
|
Unit
|
Nilai
|
||
1
|
Hotel
|
19
|
3,833,00
miliar
|
|
|
2
|
Fasilitas
Rekreasi
|
9
|
400,00
miliar
|
1
|
55,00
miliar
|
3
|
Wisata
Bahari
|
3
|
2,75
miliar
|
1
|
O,25
miliar
|
4
|
Biro
Perjalanan
|
8
|
11,95
miliar
|
3
|
11,85
miliar
|
5
|
Restoran
|
25
|
173,90
miliar
|
6
|
6,00
miliar
|
6
|
Kawasan
Pariwisata
|
|
-
|
1
|
35,00
miliar
|
7
|
Konsultan
Pariwisata
|
8
|
762,00
miliar
|
|
|
SUB TOTAL
|
71
|
|
12
|
108,05
miliar
|
|
Total
|
84 unit
|
5.292,35 miliar
|
Tabel
11.5
Kontribusi
Pariwisata dalam Perolehan Devisa
Tahun
2005-2007 (dalam Miliar USD )
Sektor
|
2005
|
2006
|
2007
|
1. Minyaak dan gas
|
19,23
|
21,21
|
22,09
|
2.
Pariwisata
|
4,52
|
4,45
|
5,35
|
3.
Garment
|
4,97
|
5,61
|
5,71
|
4. Industri kayu lapis
|
3,09
|
3,32
|
3,08
|
5. Industri elektronik
|
4,36
|
4,45
|
4,84
|
Sumbangan Pariwisata Terhadap Total Ekspor
|
12,50%
|
11,40%
|
13,02%
|
2.3 Hasil-hasil dan Manfaat Keparwisataan
Terhadap Perekonomian
1.
Hasil-hasil
a.
Perimbangan Neraca Pembayaran dari Sektor Pariwisata
Merupakan perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara
lain(pemasukan dan pengeluaran)
Ø Pemasukan
:
ü Ekspor barang dan jasa
ü Modal
asing/investasi
ü Penjualan
barang/suvenir dalam negeri , dan
ü Penjualan
jasa dengan membayar dengan valuta asing
Ø Pengeluaran
:
ü Impor
barang dan jasa,
ü Warga
negara ke luar negeri, dan
ü Modal
yang di tanam diluar negeri.
b.
Keuntugan Dalam Negeri dari sektor kepariwisataan
1.
Mendorong kesempatan kerja (termasuk sektor lain);
2.
Pasar baru bagi hasil-hasil tertentu, khususnya produk-produk
khas suatu negara (misalnya Rotan, ukiran, dan lain-lain)
3.
Pembangun prasarana di daerah;
4.
Mendorong
penanaman modal asing dan dalam negeri;
5.
Memajukan pembangunan di daerah;
6. Mendistribusikan
kembali pendapatan nasional melalui
penciptaan kesempatan-kesempatan Baru dalam perluasan modal.
c. Kepariwisataan
Sebagai Alat Pencapaian Tujuan untuk Perekonomian
1.
Mendorong dan mempercepat pembangunan di daerah
2.
Menanggulangi pengangguran;
3.
Pemasukan devisa;
4.
Menarik modal/investasi;
5.
Memperingan beban bantuan dari luar negeri bagi tiap-tiap negara
2.
Manfaat Kepariwisataan
a.
Kepariwisataan merupakan kegiaatan pemakaian jasa yang
beraneka ragam atau
kepariwisataan adalah suatu kumpulan
dari beraneka ragam pemakaian jasa,sehingga para wisatawan memerlukan jasa
hotel, jasa makan/minum, jasa angkutan, dan lain-lain
b.
pada hakekatnya, kepariwisataan dengan sektor-sektor
ekonomi yang lain “saling ketergantungan”, dengan gambaran yang jelas seperti
beberapa contoh
Pertanyaan sebagai berikut.
1) Kenaikan jumlah kedatangan wisatawan, apakah menimbulkan
dampak produksi di segala sektor?
2) Kenaikan jumlah kedatangan wisatawan, apakah berdampak
pada peningkatan jumlah impor?
3) Kenaikan jumlah kedatangan wisatawan, apakah berdampak pada
kesempatan lapangan kerja?
4) Apakah peningkatan di bidang kepariwisataan berpengaruh
secara tidak langsung terhadap pajak?
c.
Pengeluaran wisatawan di suatu negara/wilayah yang di
kunjungi berpengaruh secara signifikan
sebab:
1. Pengeluaran wisatawan dapat di golongkan menjadi tiga
golongan , yaitu:
Ø
Transportasi
Ø
Akomodasi , makan ,dan minum;
Ø
Lain-lain
2. Dampak pengeluaran wisatawan mancanegara, menambah devisa
negara.
2.4 Masalah dan
Distorsi Penerimaan Negara dari Sektor Kepariwisataan
1.
Masalah
a. kurangnya hubungan pemerintah dengn industri pariwisata asing sehingga ada tour operator
mengabaikan kantor-kantor promosi pariwisata negara tujuan paket wisata ,
misalnya:
ü
Program
paket wisata bersifat terbatas, karena kurang laku (misalnya Bali dan
Yogyakarta);
ü
Program
hanya untuk jenis pariwisata tertentu.
a. Terdapat cabang-cabang tour operator asing yang di buka di negara tujuan wisata
tidak memberi kesempatan tour operator lokal sebagai partner.
2.
Distorsi
a. Terjadi karena adanya kondisi sebagai berikut:
ü Terlibat
langsung tour operator asing;
ü
Distribusi
pelayanan pariwisata dan praktik-praktik khusus oleh tour operator asaing;
ü
Kurang
dana untuk pembangunan prasarana dan sarana , sehingga perlu pinjaman luar
negeri.
b. Adanya distorsi tersebut karena terdapat
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1. Impor barang dan jasa yang di butuhkan,antara lain:
ü
Trasportasi
laut , udara ,dan darat.
ü
Bahan-bahan
makanan dan minuman
ü
Perlengkapan
hotel.
2. Tour operator lebih senang menggunakan bentuk
booking daripada mengadakan kontrak. Sehingga
bila terjadi pembatalan tidak ada resiko kerugian.
3. Perusahaan penerbangan asing mengadakan hubungan bisnis ,
melalui pembukaan cabang
ü
Perusahaan
penerbangan di negara lain , dengan menggunakan pola:
ü
Memberikan
potongan Harga;
ü
Penerbangan
borongan dengan menggunakan jalur lokal.
4.
Penggunaan tenaga asing sehingga gaji dibayar tiggi
dengan mata uang asing (dollar) Merupakan persyaratan PMA.
5.
Praktik-praktik pembukuan
Ada tiga bentuk
pembukuan untuk mencapai tujuan ,antara lain:
a.
Perhitungan harga serta pengadaan barang dan jasa dengan
harga tinggi bila pajaknya ditetapkan tinggi.
b.
Perhitungan tidak dibuat sebenarnya (pembukuan ganda)
c.
Biaya pengeluaran dibuat lebih banyak sehingga untungnya
sedikit dan pajak sedikit pula.
6.
Pembayaran sistem travel cheque dan credit card yang
menyulitkan pengawasan valuta asing.
7.
Biaya perjalanan wisatawan asing ditanggung oleh penduduk
negara tujuan wisata sehingga seluruh
pengeluaran.
2.5 Usaha Perjalanan
1.
Pengertian
Usaha Perjalanan
Saat
ini Perjalanan sudah menjadi kebutuhan
manusia yang di dorong oleh beberapa kebutuhan dan keinginan untuk mencapai
tujuan perjalanan tersebut,antara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup,dorongan
rasa tahu dan dorongan untuk kepentingan bersama.
Usaha
perjalanan ini pada awalanya dilakukan oleh seorang Thomas Cook yang lahir pada 1818,Ia berusaha mengadakan paket perjalanan di wilayah
negaranya.Iggris dan selanjutnya ke kawasan eropa dan menyebar melebarkan
sayapnya ke benua lain yang khususnya Amerika .keberhasilan diperoleh
sehingga banyak yang memberi kepercayaan
padanya untuk menjadi agen penjualan produk fasilitas perjalanan.Akhirna Thomas
Cook mendirikan usaha perjalanan yang
dinamakan Cook’s Travel agent”. Dia orang pertama yang mendirian Travel agent dan hingga saat ini usaha semacam ini sangat berkembang pesat di
seluruh dunia.
Usaha
perjalanan adalah perusahaan yang kegiatannya mengurus keperluan orang yang ingin mngadakan
perjalanan baik darat, laut maupun udara
untuk mencapai tujuan melalui perantara perusahaan dengan menghubungkan
antara perusahaan yang menyediakan fasilitas dengan orang yanga kan mengadakan
perjalanan.
Uasaha
perjalanan bisa beroperasi sebagaimana mestinay sehingga diperlukan adanya satu
kepercayaan , baik dari perusahaan yang menghasilkan produk fasilitas
perjalanana juga kepercayaan dari konsumen. Bagi perusahaan perjalanan , tidak
mudah mempertahankan kedua belah hal tadi sehingga yang ahrus dijaga adalah
bagainam dapat memberikan kepuasan maksimal agar dapat memperoleh
keuntungan yang diharapkan.
Usaha
perjalanan ini sebagian orang menyebutnya sabagai Tour dan Travel atau Travel
agent Menurut keputusan Dirjen Periwisata kep.16/U/II/1988 tanggal 25 Februari
1998, uasaha perjalanan merupaka usaha yang bersifat komersil yang mengatur,
menyediakan, dan mentelenggarakan pelayanan bagi seorang atau sekelompok orang
untuk melakuakn perjalanan dengan tujuan utama untuk berwisata.
Peraturan
pemerinatah RI No.67 tahun 1996 tentang
penyelenggaraan kepariwisataan
menyatakan bahwa usaha perjalanan tersebut terdiri atas dua jenis usaha
pariwisata yaitu :
1.
Biro Perjalanan Wisata (BPW )
2.
Agen Perusahan Wisata (APW )
Dalam
peraturan ini tidak diberikan penjelasan tentang pengerian Biro Perjalanan
Wisata dan Agen Perjalanan Wisata , tapi hanya mengatur bentuk perusahan ,
Tersedianya SDM yang profesionakl hingga
tugas pokok atau kegiatan dari kedua uasaha pariwisata tersebut.
Dennis
L.Foster (2000:77) dalam bukunya First Class An Introduction to Travel &
Tourism menyatakan Ldi ubah oleh penulis ) bahwa biro perjalana wisata adalah
sebuah perusahaan yang menjual rancangan perjalanan secara langsung kepada
masyarakat dan mmenjual jasa angkutan (udara , darat, dan
laut),Akomodasi,Wisata pelayanan,paket wisata,produk - produk lain yang
berhubungan dengan perjalanan tersebut.
Usaha
perjalanan, baik biro perjalanan wisata maupun agen perjalana wisata dapaat
diselenggarakan apabila dibawah naungan perseroan terbatas PT atau
koperasi.kedua usaha perjalana ini harus memenuhi persyaratan sekurang
-kurangnya memiliki tenaga profesional dalam jumlah dan kualitas yang memadai
serta kantor tetap yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung usaha.
Selain
persyaratan pokokm tersebut , pendirian biro jasa wisata maupun agen perjalanan
wiosata harus memperoleh izin pendirian dan operasionalnya dengan mengajukan
permohonan ke Dinas Pariwisata setempat baik di tingkat kabupaten maupun
kotamadya, dengan memenuhi ersyaratan yan ditentukan.
2. Kegiatan usaha Perjalanan
a. Kegiatan Usaha Biro Perjalanan Wisata meliputi jasa :
1.
Perencanaan dan pengemasan komponen - komponen perjalanan wisata yang meliputi sarana
wisata,daya tarik wisata dan jasa pariwisata lainnya terutama yang dari wilayah
indonesia, dalam bentuk paket wisata.
2.
Penyelenggaran dan penjualan paket wisata dengan cara
menyalurkan melalui agen perjalanan wisata dan / menjualnya langsung kepada
wisatawan atau konsumen.
3.
Penyedian layanan Pramuwisata yang berhubungan dengan
paket wisata yang dijual
4.
Penyediaan layanan angkatan wisata
5.
Pemesanan akomodasi ,restoran,tempat konvensidan tiket
ertunjukan seni budaya serta kunjngan ke
daya tarik wisata.
6.
pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa atau
dokuman yang lain yang sejenis.
7.
Penyelenggaraan ibadah agama
8.
Penyelenggaraan perjalanan itensif
Kegiatan perjalana biro wisataa tersebut, untuk butir
a,b,c merupakan kegiatan pokok yang wajib diselenggarakan,dan butir penyeenggaraan
berasarkan peraturan perundang -undangan yang berlaku.
Guna memperluas jaringan ,kegiatan usaha biro perjalanan
wisata dapat mendirikan kontor cabang di ibukota provinsi dan dapat membuka gerai
jal yang belum ada kantor cabang.
Cabang biro perjalanan kegiatannya sama dengan biro
perjalanan wisata pusat,sedangkan kegiatannyay gerai jual dapat melakukan
penjualan paket wisata yang dikemas oleh biro perjalanan wisata,serta
menyediakan jasa pelajaran.pemesanan akomodasi,restoran,tempat konvensi dan
tiket perrtunjukan seni budaya serta kunjungn ke lokasi daya tarik wisata.
b. Kegiatan Usaha agen perjalanan wisata meliputi jasa :
1.
Pemesanan tiket angkutan darat,laut dan, udara
2.
Perantara
penjualan paket wisata yang dikemas oleh biro perjalana wisata.
3.
Pemesanan akomodasi ,ristoran,tiket pertunjukan seni
budaya serta kunjungan ke lokasi daya tarik wisata.
4.
Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor dan visa ata
dokumen lain yang sejenis.
Agen perjalanan wisata dilarang melekuakn perubahan
terhadap komponen perjalanan wisata dalam paket
wisata yang dikemas oleh Biro Perjalanan Wisata jga dilarang
menyelenggarkan paker wisata. Dengan demikian , secara umum dapat diartikaan
bahwa usaha perjalanan memiliki fungsi, antara lain:
1.
Berperan dalam memjembatani kepentinan orang yang
mengadakan perjalanan dengan perusahaan yang menyediakan fasilitas perjalanan.
2.
Usaha perjalanan mampu menyediakan segala hal yang
menyangkut perjalanan.
3.
Usaha perjalanan bertindak untuk kepentingan orang lain.
4.
Usaha perjalanan sebagai perusahaan jasa perantara
memperoleh keuntungan.
c. Keanggotaan ASITA dan IATA bagi Usaha Perjalanan
Usaha perjalanan saat ini telah membentuk asosiasi baik
bersifat nasional maupun internasional ,Tujuan sibentuknya asosiasi adalah
untuk kepentingan bersama dan usaha promosi bagi usaha perjalanana itu sendiri.
1. Keanggoitaan ASITA (Association of the Indonesian Tour &
Travel Agency)
Keuntungan - keuntunagn
menjadi anggota ASITA
·
ASITA sebagai patner pemerin=tah yang menyangkut
perjalanan wisata
·
ASITA dipakai sebagai ajang promosi bago para anggota
·
Pelatihan -
pelatihan yang dilakukan oleh ASITA untuk meningkatkan tenaga - tenaga
Profesional
·
Adanya kode etik perusahaan antara sesama anggota ASITA
dapat menciptakan suasana yang harmonis.
Usaha
pooerjalanan tidak terikat langsung degan perizinana , tetapi usaha perjalana
di Indonesia dianjurkan menjadi anggota ASITA.
2.
Keanggotaan IATA (International Air Transport
Asspciation) Tujuan utama menjadi anggiota IATA adalah :
·
Menjamin penerbangan yang aman bagi penympang di seluruh
dunia
·
Merupakan sarana penyatuan dari banyak perusahaan
penebangan dalam memberikan pelayanan yang baik.
·
Melakuakn kerjasama dengan ICAO ( interbational Civil
Aviation Organization )
UATa telah menetapkan kebijakan untuk kepentingan
anggitanya , antara lain wilayah penerbangan ,rute penerbangan, arturan
reservasi,perhitungan tarif,penerbitan tiket,sistem penjualan,pengurusan
kargo,dan penentuan komisi dengan para agen.untuk kepentinagan tersebut IATA menerbitkan berbagai buku panduan seperti ABC
guide book,air tarif.
Persyaratan umum menjadi anggota IATA bagi usaha
perjalanan sebagai berikut :
·
Lokasi kantor yang
berjarang munimal 2 km dari usaha perjalanan sebagai IATA
·
Menyerahkan akta notaris pendiri perusahaan.
·
Menyerahkan salinan neraca perusahan untuk 6 bulan
terakhir dan telah diaudit oleh akuntan publik.
·
Menyerahkan suran rekomendasi dan garansi bank dari bank
pemerintahnya
·
Menyerahkan nama - nam pimpinan dan karyawan serta
dibidang keahlian.
·
Menyerahkan posisi keuangan terakhir pada bank.
Sebagai anggota IATA , usaha perjalanan harus memiliki
peraturan dan kemampuan aturan-aturan IATA,menyangkut antara lain :
·
Semua dokumen penerbangan termasuk tiket
·
Segala jenis rute perjalanan.
·
Menghitung biaya perjalanan baik tarif normal maupun
tarif khusus,
·
Melakukan re-route, re-issue, mengubah validitas
endorsemen tiket sesuai aturan yang berlaku.
·
Melakuakn setoran pembayaran sesuai jadwal yang
ditentukan.
d. Akivitas Utama Usaha Perjalanan
Pelayanan jasa usaha perjalanan pada dasarnya dapat
dibagi menjadi dua golongan,yaitu:
1.
pelayanan menuju tempat tujuan , dan
2.
pelayanan di tempat tujuan .
Pelayanan-pelayanan tersebut antara
lain:
1. Perencanaan dan Penyelenggaraan Paket Wisata
a. Pengertian paket wisata
Kata wisata umumnya diartikan “tour” yang pada dasar
suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang
berhubungan dengan daya tarik wisata dan perjalanan tersebut dilakukan secara
sukarela serta tidak untuk mencari nafkah dan tinggal menetap. Sedangkan perjalanan yang dilakukan seseorang
atau sekelompok orang belum tentu dikatakan wisata , tergantung dari tujuan
tersebut.
Pengertian-pengertian tentang wisata dari sumber lain ,
antara lain adalah:
ü Menurut Undang-undang NO. 10 Tahun 2009 tanggal 16 januari 2009 tentang
Kepariwisataan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjung i tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi , pengembangan pribadi ,
atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka
waktu sementara (Bab 1, Pasal 1,
ayat 1)
ü
Menurut
Hornby As dalam buku Perencanaan Wisata oleh Suyitno (2001 :8 ): tour is a journey in which a short stays are made at a
member of place , and the traveller finally return to his or his or her own
place (wisata adalah sebuah perjalanan yang dilakukan seseoarang
dan dalam perjalanannya singgah sementara waktu di beberapa tempat dan akhirnya
kembali lagi ke tempat asal ia mulai melakukan perjalanan ).
Perencanaan
merupakan salah satu fungsi utama dari manajemen yang di ikuti oleh
fungsi-fungsi lain , yaitu penorganisasian , dan pengawasaan . perencanaan
adalah pengmambilan keputusan pendahuluan atas apa yang dilakukan (Suyitno ,2001:3)
Dengan
demikian , pengertian perencanaan wisata dapat disimpulkan sebagai kegiatan awal menciptakan hasil secara
lengkap atas wisata yang akan dilaksanakan ke depan . hasil perencanan wisata
tersebut umumnya disebut sebagai paket wisata . kegiatan perencanaan dn
penyelenggaraan paket wisata merupakan kegiatan pokok dan wajib dilaksanakan
oleh biro perjalanann wisata .
Penger
tian paket wisata menurut Kep . Men . parpostel No .KM-96/HK . 103
/MPPT-87 adalah sebagai rangkaian dari
perjalanan wisata yang tersusun lengkap disertai harga dn persyaratan tertentu
.
Paket
wisata juga dapat diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan beberapa
tujuan wisata yang tersusun dari berbagai fasilitas jasa perjalanan tertentu
dan terprogram dalam susunan acaranya dan dipasarkan kepada masyarakat dengan
harga yang telah ditetapkan .
Apabila
disimpulkan bahwa paket wisata pada dasarnya kumpulan dari berbagai produk yang
berupa jasa-jasa wisata yang merupakan sebagai atau seluruh kebutuhan
perjalanan bagi wisatawan yang dipasarkan secara umum dan berdasarkan
permintaan .
Paket wisata pada biro perjalanan wisata dibuat
oleh seorang disebut tour planner atau perencanaan paket wisata . petugas tersebut harus menguasai beberapa
aspek yang berkaitan dengan wisata tersebut , antara lain :
a.
Daya
tarik wisata yang memiliki sifat yang unik , asli ,dan lokal sebagai
pendorong seseorang melakukan kegiatan
wisata;
b.
Adanya
kejadian-kejadian langka ,misalnya
ngaben di bali , pemakaman raja di tnah toraja , gerhana matahari , dan lain-lain ;
c.
Ketersediaan
sarana pendukung perjalanan yang memenuhi syarat dan dapat menimbulkan kepuasan
wisatawan , antara lain transportasi , akomodasi , makanan dan minuman , hiburan dan lain-lain diperlukan .
Komponen – komponen tersebut dikemas dalam paket wisata
yang meliputi:
a.
jasa angkutan baik udara , laut maupun darat ,
b.
jasa penginapan,
c.
jasa penyajian makanan dan minuman ,
d.
jasa rekreasi , seni budaya budaya berupa tiket masuk ,
e.
jasa produk-produk lain yang diperlukan
agar dalam perencanaan paket wisata memperoleh hasil yang
efektif , maka sebelumnya harus dilakukan penelitian atau survei terhadap hal–hal
tersebut , sehingga dalam penelitian tersebut diperoleh data yang akurat , dan
perlu diperbaharui secara berkala melalui komunikasi, baik mengunakan surat
maupun alat elektronik.
paket wisata yang sudah jadi dapat dipasarkan , langsung
oleh biro perjalanan wisata itu sendiri
atau melalui agen perjalanan wisata dn untuk yang terakhir ini nantinya akan
memperoleh imbalan berupa kimisi penjualan paket wisata yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak .
b. Bentuk–bentuk Pariwisata
1. Menurut Jumlah
Orang yang Berpergian
ü Pariwisata
individu/perorangan (individual tourism),yaitu
bila seseorang atau Sekelompok orang dalam mengadakan perjalanan wisatanya
melakukan sendiri Dan Memilih daerah tujuan wisata beserta programnya serta
pelaksanaannya Dilakukan Serta pelaksanaannya dilakukan sendiri.
ü pariwisata
kolektif (collective tourism) ,yaitu suatu usaha
perjalanan wisata yang Menjual paketnya kepada siapa saja yang berminat ,
dengan keharusan membayar Sejumlah uang yang telah di tentukan.
2. Menurut sifatnya
ü Pariwisata
aktif (active taourism)
,adalah pariwisata yang mendatangkan Wisata. Asing dengan membawa devisa ke
suatu negara.
ü Pariwisata
pasip (passive taourism)
, adalah penduduk suatu negara yang pergi Keluar. Negeri dan membawa uang ke
luar untuk dibelanjakan di negara lain.
3. Menurut Motivasi Perjalanan
ü Pariwisata
rekreasi (recreational tourism) , adalah bentuk
pariwisata untuk Beristirahat guna memulihkan kembali kesegaran jasmani dan
rohani dan Menghilangkan kelelahan.
ü Pariwisata
untuk menikmati perjalanan (pleasure
taourism) , adalah bentuk Pariwisata yang dilakukan oleh
orang-orang yang meninggalkan tempat Tiggalnya. Untuk berlibur , untuk mencari
udara segar ,untuk memenuhi kehendak ingin Tahunya , untuk menikmati hiburan ,dan
lain-lain.
ü pariwisata
budaya (cultural tourism), adalah pariwisata yang ditandai dengan
rangkaian motivasi seperti keinginan
untuk belajar istiadat dan cara hidup rakyat negara lain, studi-studi/
riset pada pertemuan-pertemuan, mengunjungi tempat- tempat peninggalan kuno/
bersejarah, dan lain-lain.
ü pariwisata
olahraga ( sport tourism) . bentuk
pariwisata ini dapat dibedakan menjadi dua kategori :
Pertama : Big Sports Events,
yaitu peristiwa- peristiwa olah raga besar yang menarik perhatian, baik
olahragawannya sendiri maupun penggemarnya (supporter)
Kedua : Sporting Tourism of the
Practitioners, yaitu bentuk olahraga
bagi mereka yang ingin berlatih atau mempraktikkan sendiri, seperti mendaki
gunung, olahraga naik kuda, berburu, memancing, dan lain-lain.
ü Pariwisata
untuk urusan usaha ( business tourism),
adalah bentuk pariwisata yang dilakukan oleh kaum pengusaha atau industrialis,
tetapi dalam perjalanannya hanya untuk melihat eksibisi atau pameran dan sering
mengambil dan memanfaatkan waktu untuk
menikmati atraksi di negara yang dikunjungi.
ü Pariwisata
untuk tujuan konvensi ( convention
tourism), adalah bentuk pariwisata yang dilakukan oleh orang-orang yang
akan menghadiri pertemuan- pertemuan ilmiah seprofesi dan politik. Tempat
konferensi dituntut tersedia fasilitas yang lengkap, modern, dan canggih baik
tempat penyelenggaraan, beserta peralatannya, penginapan, dan lain- lainnya
yang terkait dengan penyelenggraan tour
( kunjungan wisata).
4. Menurut Letak Georafis
ü Pariwisata
lokal ( local tourism) adalah pariwisata
setempat dengan ruang yang terbatas
pada tempat- tempat tertentu.
ü Pariwisata
regional ( regional tourism) adalah
kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah ( regional) yang
meliputi beberapa pariwisata lokal.
ü Pariwisata
nasional ( national tourism)
adalah lingkup pariwsata yang berkembang
satu negara.
ü pariwisata
regional internasional (regional
international tourism) adalah kegiatan kepariwisataan yang
berkembang disuatu kawasan yang merupakan gabungan dari beberapa negara yang
berdekatan .
ü Pariwisata
internasional (international tiurosm) adalah kegiatan pariwisata yang
berkembang dengan linngkup di seluruh negara di dunia .
5. Menurut Waktu Berkunjung
ü seasional
tourism adalah jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung
pada musim-musim tertentu. ermasuk dalam kelompok ini adalah summer tourism dan
winter tourism.
ü occasional
tourism adalah kegiatan pariwisata yang diselenggarakan dengan
mengaitkannya dengan kajian atau events tertentu , seperti galungan dan
kuningan di Bali ,Sekaten di Yoyakarta dan Surakarta.
6.
Menurut Objeknya
ü
Cultural
tourism adalah jenis
pariwisata yang disebabkan adannya daya Tarik seni dan budaya di suatu daerah
atau tempat , seperti peninggalan nenek oyang , benda – benda kuno dan
sebagainya.
ü
Recuperation
tourism ,yaitu orang
–orang yang melakukan perjalanan Wisata bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.
ü
Commercial
tourism adalah
perjalanan yang diakaitan dengan erdagangan seperti peyelennggaraan expo, fair
,exhibition an sebagainya
ü
Political
tourism adalah suatu
perjalanan yang dilakukan dengan tujuan elihat dan menyaksikan peristiwa atau
kejadian yang berhubungan dengan egiatan suatu negara.
7. Menurut alat angkutan
ü Land
tourism adalah janis pariwisata yang di dalam melaksanakan
kegiaaannya menggunakan kendaraan darat seperti bus , kereta api , mobil
pribadi, tau taksi dan kendaran darat lalinnya .
ü Sea or
river tourism adalah kegiatan pariwisata yng menggunakan
sarana trsportasi air seperti kapal laut , feri dan sebagainya.
ü Air
tourism adalah kegiatan pariwisata yang menggunakan sarana tansportasi
udara seperti pesawat terbang ,helikoptter , dan sebagainya.
8. Menurut umur
ü Youth
tourism atau wisata remaja adalah jenis pariwisata yang di
kembangkanbagi remaja dan umumnya dengan harga relatif murah dan menggunakan
srna akomudasi youth hotel.
ü Adult
tourism adalah kegaiatan pariwisata yang diikuti oleh
orang-orang brusia lanjut. pada umumnya orang-orang yang melakukan peerjalanan ni
adalah mereka yang menjalani masa pensiun.
9. Menurut jenis kelamin
ü Masculine tourism adalah jenis wisata yang hanya diikuti oleh
kaum pria.
ü
Feminine
tourism adalah jenis pariwisata yang diikuti oleh
kaum wanita.
c. Jenis
– jenis Wisata (Tour)
1.
Tour
Berdasarkan Tempat / WilayahTour ini disusun berdasarkan tempat pelaksanaan
tour tersebut.
ü
Domestic
tour adalah tour yang diselenggarakan di dalam
negeri tempat wisata tersebut isusun.
ü
Overseas
tour adalah tour
yang diselenggarakan di luar
negeri tempat paket wisata berdasarkan wilayah penyelenggaraan:
§
Transfer (penjemputan),
ur ini dilakukan hanya bersifat penjemputan /
pengantaran wisatawan Pada waktu tiba / berangkat / dari /ke dari port /
seaport menuju / dari hotel.
§
City
tour (sightseening tour)Tour yang direncanakan untuk mengunjungi daya tarik
wisata yang terdapatDalam satu kota.
§
Countryside
tour yang diselenggarakan untuk kunjungan ke luar
kota , yang pada umumNya mempunyai daya tarik , seperti pegunungan ,
perkampungan ,pantai ,dan Lain – lain.
§
intercity
tour, ur yang direncanakan untuk mengunjungi beberapa kota yang mempunyai daya
tarik manual dalamsatu daerah/ provinsi
§
Iterisland
tour, yang direncanakan untuk mengunjungi kota-kota
atau daya tarik wisata yang melintasi antar pulau
2.
Tour
berdasarkan waktu
Tour
yang dilaksanakan jangka waktu atau lamanya tour tersebut di selenggarakan
a. Halfday
tour
Biasanya
dilakukan untuk city tour atau cruise tour, diselenggarakan berkisar antara 3-4
jam. Tour ini dibagi
menjadi morning tour, afternoon tour, night tour.
b. Fullday
tour
Tour yang diselenggarakan dalam satu hari penuh berkisar
antara 8-12 jam.
c. Overnight
tour
Tour ini dilakukan
dengan menginap di tempat yang dikunjungi minimal 1 hari.
d. Multipeldays
tour
Tour yang diselenggarakan dalam beberapa hari dan biyasanya dalam jangka
waktu relative lama antara 7, dan 14-27 hari.
e.
Ekskursi (excursion)
Merupakan suatu perjalanan wisata jarak pendek yang
ditempuh kurang dari 24 jam guna mengunjungi 1 atau lebih daya tarik wisata.
3.
tour
berdasarkancara penyelenggaraan
Tour
ini disusun berdasarkan cara/ sistem penyelenggaraan tour.
a. Regular
tour
Tour ini
diselenggarakan berdasarkan jadwal/ schedule yang telah di tentukan.
b. Irregular
tour
Tour ini tidak mempunyai jadwal/ schedule tetapi di
selenggarakan sesuai dengan permintaan dari pembeli/ pemesan tour tersebut,
dengan kata lain tour yang penyelenggaraannya tidak tetap.
4.
tour berdasarkan tjuan
Tour yang di
selenggarakan berdasarkan tujuan tour
a. Educational
tour
Merupakan tour yang mempunyai tujuan untuk menambah
pengetahuan, mengadakan penelitian atau mempelajari dari dekat objek wisata
yang di kunjungi.
b. Business
tour
Merupakan tour yang diselenggarakan di samping bertujuan
untuk berlibur, juga melakukan suatu kegiatan bisnis/dagang, seperti expo tour
(trade tour), familirization tour, dan incentive tour.
c. Cultural
tour
Tour yang
diselenggarakan untung mengunjungi dya
tarik wisata yang bersifat budaya.
d. Convention
tour
Tour yang diselenggarakan untuk tujuan disamping
melakukan suatu konvensi (koferensi)
juga mengunjungi objek/atraks iwisata ditempat konvensi tersebut. Bentuk kegiatan wisata ini dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1) package convention tour, yaitu kegiatan perjalanan wisata
telah termasuk dalam kegiatan konvensi dalam satu paket.
2) Suggestion
convention tour, yaitu kegiatan wisata bagi peserta konvensihanya sebagai
penunjang antara lain:
a) Pre
convetion tour, yaitu tour yang dilakukan sebelum konvensi dilakukan.
b) During
convention tour, yaitutour yang dilakukan selama konversi berlangsung.
c) Post
convetion tour, yaitu perjalanan yang dilakukan setelah konvensi dilakukan.
e. Adventure
tour
Suatu tour /perjalananwisata yang bertujuan untuk suatu
petualangan.
f. Agricultural
tour (ogro tour)
Perjalanan wisata yang disamping bertujuan rekreasi juga
mengunjungi daya tarik perkebunan atau tumbuha yang pada umumnya tidak ditemui
Negara asal wisatawan.
g. Pilgrimage
tour (tour untuk tujuan ziarah)
Suatu perjalanan wisata yang di atur untuk tujuan
berziarah ketempat-tempat yang dianggap
suci/kramat atau bersejarah.
h. Holiday
tour (wisata liburan)
Merupakan suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan
dan di ikuti anggotanya untuk berlibur.
i.
Familiarization tour (wisata liburan)
Suatu perjalanan anjang sana yang dimaksudkan untuk
mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyaikaitan dengan
pekerjaanya.
j. Scientific
tour (wisata pengetahuan)
Suatu perjalanan yang tujuan pokoknya untuk memperoleh
pengetahuan /penyelidikan terhadap suatu bidang ilmu pengetahuan.
k. Spcial mission tour (wisata kunjungan khusus)
Suatu perjalanan wisata
yang dilakukan dengan suatu maksud khusus, misal misi dagang, kesenian dan lain-lain.
l. Special-programme
tour (wisata program khusus)
Suatu perjalanan wisata yang dimaksudkan untuk mengisi
kekosongan khusus.
m. Hunting
tour (wisata perburuan)
Suatukunjunganwisata yang dimaksudkan untuk
menyelenggarakan perburuan binatang yang di izinkan oleh penguasa setempat
sebagai hiburan semata.
n.
Sarori
tour
Suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan secara
khusus dengan perlengkapan maupun peralatan khusus pula yang tujuan maupun
objeknya bukan merupakan objek kunjungan wisata padaumumnya.
5.
Tour
Berdasarkan Sarana Anggkutan
Tour atau perjalanan wisata yang disusun
berdasarkan alat angkutan yang dipergunakan dalam penyelenggaraanya, yaitu
a. Overland
tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dengan menggunakan
anggkutan darat/coach.
b. Sea
tour, yaitu suatu perjalanan wisata yang diselenggarakan dengan mempergunakan
sarana angkutan air.
c.Air
tour, yaitu suatu tour yang disusun
dengan sarana angkutan udara.
d. Cruise
tour, yaitu suatu perjalanan wisata dengan menggunakan kapal pesiar.
6.
Tour
berdasarkan kelas/tariff
a. Deluxe
tour, yaitu tour yang disusun dengan harga yang tinggi yang mempergunakan
fasilitaskelas istimewa.
b. Frist
class tour, yaitu tour yang diselenggarakan dengan harga kelas satu dan
menggunakan fasilitas pelayanan kelas satu
c. Standart
class tour, yaitu tour yang diselenggarakan dengan harga yang dapat dijangkau
oleh wisatawan secara umum dengan pelayanan yang terlampau mewah.
d. Economy
class tour, yaitu tour yang
diselenggarakan berdasarkan kelas ekonomi atau sedarhana
e. Budged
class taur, taur yang diselenggarakan dengan biaya dan class yang paling murah
atau sederhana.
7.
Tour
berdasarkanjumlah peserta
Bentuk tour berdasarkan jumlah peserta dapat dibagi atas
:
a. Individual
tour (tour perseorangan ) adalah tour yang diselenggarakan dalam bentuk
perseorangan.
b. Group
tour (tour secara rombangan) adalah tour
yang diselenggarakan secara rombongan.
c. Mass
tour, yaitu suatu penyelenggaraaan tour yang diikuti rombongan dalam jumlah
besar.
d. Family
group tour, suatu perjalanan wisata yang
dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan
satu sama lain.
8.
Tour
berdasarkan minat
Tour
ini disusun dan diselenggarakan sesuai dengan minat dari para wisatawan yang
melakukan perjalanan, yaitu;
a. Common
interest tour (wisataumum) adalah tour yang bertujuan untuk mengunjungi daya
tarik wisata atau daerah-daerah wisata yang sudah umum dikunjungi oleh
wisatawan dan dipasarkan secara umum oleh
biro perjalanan.
b. Special
interest tour (minat khusus) tour
yang disusun berdasarkan minat khusus dari wisatawan. Beberapa jenis
dari tour ini
1. Museum
tour, taur yang sifatnyaa dalah yang
mengunjungi museum-museum yang terdapatdi negara yang dikunjungi.
2. Archeology tour,
yaitu tour yang tujuanya untuk mengunjungi daya tarik
wisata yang mempunyai nilai arkeologi
untuk peneletian.
3. Architectural
tour, tour yang bertujuan untuk mengunjungi
bangunan-bangunan yang mempunyai nilai
arsitektur yang tinggi yang menarik.
4. Adventure
tour, tour yang mempunyai sifat petualang.
9.
Tour
berdasarkan pengaturnya
a) Prearranged
tour (wisata berencana ), yaitu suatu perjalanan wisata yang jauh hari
sebelumnya telah diatur segala sesuatunya,
baik trasfortasi, akomodasi
maupun daya tarik wisata yang akandikunjungi.
b) Package
tour (wisata paket), yaitu suatu produk perjalanan wisata yang dijual oleh
suatu perusahaaan biro perjalanan dimana harga paket wisata tersebut telah
mencakup biaya perjalanan, hotel maupun
fasilitaslainya.
c) Coach
tour (wista terpimpin) yaitu suatu paket perjalanan ekskursi yang dijual oleh biro perjalanan dengan
pimpinan oleh seorang pemandu wisata yang diselenggarakan secar arutin, dalam
jangka yang telah ditetapkan dan dengan rute perjalanan tertentu pula.
d) Spcial
arranged tour (wisata khusus), yaitu suatuperjalanan wisata yang disusun secara
khusus guna memenuhi permintaan seorang langganan atau lebih sesuai dengan
kepentinganya.
2.6 pelayanan pemesanan tiket
Usaha
perjalanan juga mempunyai aktivitas menjual tiket, baik tiket angkutan, maupun
tiet pertunjukan, yang umumnya kedua belah pihak sudah ada perjanjian kerja sama dalam penjalan
produk jasa dari penyedian jasa tersebut, antara lain :
- Tiket penerbangan domestic dan internal
- Tiket kapal laut untuk passenger line dan cruis line.
- TIket kerta api dan bus dan,
- tiket pertunjukan seni dan budaya.
Khususnya untuk pelayanana reservasi tiket angkutan udara
, seorang petugas harus dibekali pengetahuan dan keterampilan dibidang
reservasi dan ticketing. Hal ini mengingat penjualan Tiket angkutan udara tidak semudah dengan
tiket angkutan lainnya. una menghindari kesalahan yang fatal, biasanya seorang
petugas reservasi dalam menerima pesanan tiket angkutan dara menyediakan
formulir yang berisi data calon penumpang sebagai berikut :
1.
Nama calaon penumpang
2.
Alamat pemesan
3.
Nomer telepon /HP
4.
Tujuan
5.
Perusahaan penerbangan
6.
Tanggal dan jam keberangkatan
7.
Kelas yang dinginkan
8.
Permintan khusus
9.
Dan lain- lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
Pariwisata merupakan sebuah dunia usaha yang memberikan
konrtibusi terbesar bagi devisa negara, dengan kata lain perekonomian di
Indonesia. Sebagai bangsa indonesia yang mempunyai tempat wisata yang beraneka
ragam dan Indonesia merupakan satu negara
yang mempunya kekayaan yang tidak ternilai harganya, dari kekayaan alam maupun
sosial. Kita sebagai bangsa Indonesia bangga dan harus melestarikannya.
Perserikatan
Bangsa -Bangsa telah menyetujui suatu metode pengukuran terhadap ekonomi
pariwisata yang disebut dengan Tourism satellite Account ( TSA), TSA ini merupakan satu -satunya satellite account
yang telah disetujui oleh PBB dari
berbagai sektor ekonomi lainnya.Indonesia melalui Badan Pusat Statistik dan Kementrian
kebudayaan dan Pariwisata mulai menerapkan dan mengembangkan TSA pada 2001 yang
dikenal dengan istilah Neraca satelit Pariwisata nasional (NESPARNAS), dengan
hasil secara garis besar diuraikan berikut ini.
Usaha
perjalanan adalah perusahaan yang kegiatannya mengurus keperluan orang yang ingin mngadakan
perjalanan baik darat, laut maupun udara
untuk mencapai tujuan melalui perantara perusahaan dengan menghubungkan
antara perusahaan yang menyediakan fasilitas dengan orang yanga kan mengadakan
perjalanan.
DAFTAR PUSTAKA
Fotokopian materi manajemen kepariwisataan dan transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar