MAKALAH
PENGANTAR ILMU SOSIAL
Pertumbuhan
Penduduk dan Akibatnya
Oleh :
1. Fajri
Arif Wibawa NPM 11210082
2. Amrullah
Reza NPM 11210074
3. Mujib
Nurmayanto NPM 11210090
4. Priyo
Santoso NPM 11210093
5. Jordi
Andika R. NPM 11210071
Prodi
: Pendidikan
Ekonomi
Matakuliah : Pengantar Ilmu Sosial
Dosen : Drs. Sunarjo
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunanan makalah ini penulis memilih judul “Pertumbuhan Penduduk dan
akibatnya”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan serta isi yang disajikan
dalam makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan terbatasnya
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Selama masa pembuatan
makalah ini, penulis sering mendapatkan hambatan dan kesulitan. Akan tetapi,
semua itu dapat penulis lewati dengan dorongan dan bimbingan oleh beberapa
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dengan segala
rendah hati penulis mengucapkankan terima kasih kepada :
1. Bapak
Drs. Sunarjo selaku dosen matakuliah Pengantar Ilmu Sosial.
2.
Orang
tua kami yang telah memberikan motivasi.
3. Semua
pihak yang telah berkenan memberikan
bantuan-bantuan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini,
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga pembuatan makalah
yang akan datang dapat lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................ i
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.
Latar
Belakang ................................................................................ 1
2. Rumusan
Masalah ......................................................................... 1
3. Tujuan
............................................................................................... 2
4. Manfaat
............................................................................................. 2
5. Metode
Pencarian Materi ............................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
1. Pertumbuhan
Penduduk ............................................................... 3
2.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk . 6
3.
Akibat
Pertumbuhan Penduduk ................................................. 12
PENUTUP ......................................................................................................... 18
1.
Kesimpulan
..................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah
lingkungan hidup di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya
yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi bisa bertahan pada
taraf yang ideal, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi
dapat tercapai. Tetapi kenyataannya adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari
kemampuan bumi dan lingkungan kita untuk memperbaiki sumber daya yang ada
sehingga pada akhirnya kemampuan bumi akan terlampaui dan berimbas pada
kualitas hidup manusia yang rendah.
Pada akhirnya, pertumbuhan populasi yang tinggi akan
mengakibatkan lingkaran setan yang tidak pernah habis. Populasi tinggi yang
tidak dibarengi dengan lahan pangan dan energi yang cukup akan mengakibatkan
ketidakseimbangan antara supply dan demand yang bisa menyebabkan harga menjadi
mahal sehingga seperti yang sedang terjadi sekarang, inflasi semakin tinggi,
harga bahan makanan semakin tinggi sehingga kemiskinan pun semakin banyak.
Semakin menurunnya konsumsi masyarakat akan menyebabkan perusahaan merugi dan
mem-PHK karyawannya sebagai langkah efisiensi, sehingga semakin banyak lagi
kemiskinan.
Tetapi pertumbuhan penduduk yang tinggi juga dapat
memberikan dampak yang positif yaitu salah satu contohnya kemajuan IPTEK. Dengan
adanya pertumbuhan penduduk maka ada tuntutan untuk kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana pertumbuhan penduduk masa kini
dan bagaimana akibatnya.
2. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana
pertumbuhan Penduduk yang terjadi pada masa kini?
b.
Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk?
c. Apa
saja akibat dari pertumbuhan penduduk?
3. Tujuan
a.
Untuk
mengetahui bagaimana pertumbuhan Penduduk yang terjadi pada masa kini.
b.
Untuk
mengatahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk.
c. Untuk
mengetahui apa saja akibat dari pertumbuhan penduduk.
4. Manfaat
a.
Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
b.
Memberikan
informasi bagi pembaca.
c.
Dapat
memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.
5. Metode
Pencarian Materi
Penulis dalam mencari materi menggunakan metode kajian
pustaka yaitu mencari di buku dan internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pertumbuhan
Penduduk Pada Masa
Kini
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Populasi manusia adalah ancaman terbesar dari masalah lingkungan hidup
di Indonesia dan bahkan dunia. Setiap
orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup.
Kalau populasi bisa bertahan pada taraf yang ideal, maka keseimbangan
antara lingkungan dan regenerasi populasi dapat tercapai. Tetapi kenyataannya
adalah populasi bertumbuh lebih cepat dari kemampuan bumi dan lingkungan kita
untuk memperbaiki sumber daya yang ada sehingga pada akhirnya kemampuan bumi
akan terlampaui dan berimbas pada kualitas hidup manusia yang rendah.
Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi
6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi
bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai
10.9 milyar, tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang. Dapatkah anda
bayangkan berapa banyak bahan pangan, lahan untuk pertanian, lahan untuk
perumahan, dan barang konsumsi lainnya yang dibutuhkan oleh penduduk yang
begitu banyak?
Dengan tingginya laju pertumbuhan populasi, maka jumlah kebutuhan
makanan pun meningkat padahal lahan yang ada sangat terbatas. Untuk memenuhi
kebutuhan makanan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah
lahan pertanian yang ujungnya juga makanan untuk manusia. Konversi hutan
menjadi tanah pertanian bisa menyebabkan erosi. Selain itu bahan kimia yang
dipakai sebagai pupuk juga menurunkan tingkat kesuburan tanah. Dengan adanya pembabatan
hutan dan erosi, maka kemampuan tanah untuk menyerap air pun berkurang sehingga
menambah resiko dan tingkat bahaya banjir.
Perkembangan urbanisasi di Indonesia perlu dicermati karena dengan
adanya urbanisasi ini, kecepatan pertumbuhan perkotaan dan pedesaan menjadi
semakin tinggi. Pada tahun 1990, persentase penduduk perkotaan baru mencapai 31
persen dari seluruh penduduk Indonesia. Pada tahun 2000 angka tersebut berubah
menjadi 42 persen. Diperkirakan pada tahun 2025 keadaan akan terbalik dimana 57
persen penduduk adalah perkotaan, dan 43 persen sisanya adalah rakyat yang
tinggal di pedesaan. Dengan adanya sentralisasi pertumbuhan dan penduduk, maka
polusi pun semakin terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga udara pun semakin
kotor dan tidak layak.
Kota-kota besar terutama Jakarta adalah sasaran dari pencari kerja dari
pedesaan dimana dengan adanya modernisasi teknologi, rakyat pedesaan selalu
dibombardir dengan kehidupan serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin
mendorong mereka meninggalkan kampungnya. Secara statistik, pada tahun 1961
Jakarta berpenduduk 2,9 juta jiwa dan melonjak menjadi 4,55 juta jiwa 10 tahun
kemudian. Pada tahun 1980 bertambah menjadi 6,50 juta jiwa dan melonjak lagi
menjadi 8,22 juta jiwa pada tahun 1990. Yang menarik, dalam 10 tahun antara
1990-2000 lalu, penduduk Jakarta hanya bertambah 125.373 jiwa sehingga menjadi
8,38 juta jiwa. Data tahun 2007 menyebutkan Jakarta memiliki jumlah penduduk
8,6 juta jiwa, tetapi diperkirakan rata-rata penduduk yang pergi ke Jakarta di
siang hari adalah 6 hingga 7 juta orang atau hampir mendekati jumlah total
penduduk Jakarta. Hal ini juga disebabkan karena lahan perumahan yang semakin
sempit dan mahal di Jakarta sehingga banyak orang, walaupun bekerja di Jakarta,
tinggal di daerah Jabotabek yang mengharuskan mereka menjadi komuter.
Pada akhirnya, pertumbuhan
populasi yang tinggi akan mengakibatkan lingkaran setan yang tidak pernah
habis. Populasi tinggi yang tidak dibarengi dengan lahan pangan dan energi yang
cukup akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dan demand yang bisa
menyebabkan harga menjadi mahal sehingga seperti yang sedang terjadi sekarang,
inflasi semakin tinggi, harga bahan makanan semakin tinggi sehingga kemiskinan
pun semakin banyak. Semakin menurunnya konsumsi masyarakat akan menyebabkan
perusahaan merugi dan mem-PHK karyawannya sebagai langkah efisiensi, sehingga
semakin banyak lagi kemiskinan.
Jadi, kita mudah saja bilang, kapan negara kita bisa swasembada? Apa
bisa kalau masih mau punya banyak anak? Bagaimana dengan masa depan anak cucu
kita kalau lahan sudah tidak tersedia, tanah rusak akibat bahan kimia, air
tanah tercemar dan bahkan habis sehingga tidak bisa disedot lagi? Bagaimana kita mau menghemat makanan
dan air kalau populasi terus berkembang.
Populasi seperti hal yang
besar dan politis yang diomongkan banyak orang. Tetapi hal ini juga merupakan
hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang. Seperti yang telah kita lakukan
dahulu dan berhasil, kita bisa Ikut program Keluarga Berencana (KB) atau paling
tidak memiliki rencana KB sebagai komposisi keluarga yang ideal. Kalau tidak
mau pusing soal KB, paling tidak pakai kondom dan jika anda malu untuk beli
kondom di tempat publik maka sekarang sudah bisa beli lewat internet melalui kondomku.com
sehingga tidak perlu malu lagi untuk membeli di toko.
Krisis pangan sudah
dimulai di seluruh dunia. Harga semakin melejit dan pada akhirnya bukan karena
kita tidak mampu membeli makanan, tetapi apakah makanan itu bisa tersedia.
Kalau bukan kita yang bertindak dari sekarang, masa depan anak dan cucu kita
bisa benar-benar hancur sehingga kita yang berpesta pora pada saat ini baru
akan merasakan akibatnya nanti.
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Penduduk
Seperti yang telah kita
ketahui sekarang, tidak usah jauh-jauh mari kita lihat sepintas keadaan sekitar
kita, berapa orang yang berjubel memenuhi KRL maupun bus kota setiap harinya,
berapa kendaraan yang memenuhi jalanan Jakarta yang menyebabkan kemacetan
setiap harinya. Dari situ pastinya kita dapat mengambil sebuah kesimpulan
sederhana, yaitu bahwa sebenarnya pertumbuhan penduduk di kota ini begitu
cepat. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek
kehidupan yang meliputi aspek social, ekonomi, politik, kebudayaan dan
sebagainya. Dengan begitu, maka juga bertambahlah sistem mata pencaharian hidup
menjadi lebih kompleks. Sebenarnya apa sih yang mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan penduduk itu sendiri? Secara umum ada 3 faktor utama,
yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas) dan Perpindahan (Migrasi).
Dalam pengukuran demografi
ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian
dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan
ini dinyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
a. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran
bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat
kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)
Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro
natalitas) antara lain:
·
Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila
terlambat kawin keluarga akan malu.
·
Anak
dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
·
Anggapan
bahwa banyak anak banyak rejeki.
·
Anak
menjadi kebanggaan bagi orang tua.
·
Anggapan
bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak
laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor
pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar. Faktor-faktor
penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
·
Adanya
program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
·
Adanya
ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi
laki-laki minimal berusia 19 tahun.
·
Anggapan
anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·
Adanya
pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan
hanya sampai anak ke – 2.
·
Penundaaan
kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Untuk
menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah
bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Berikut sedikit penjelasan mengenai
pengukuran Fertilitas :
1.
Pengukuran
Fertilitas Tahunan Adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada
tahun tersebut. Adapun ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
- Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
- Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate ) Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
- Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate ) Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
- Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates) Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
Adalah pengukuran jumlah rata
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas
usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah :
- Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :
§ tidak
ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
§ tingkat fertilitas menurut umur tdk
berubah pd periode waktu tertentu.
- Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
- Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
Faktor Faktor-faktor yang
mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
1. Faktor Demografi, antara lain :
- Struktur umur
- Struktur perkawinan
- Umur kawin pertama
- Paritas
- Disrupsi perkawinan
- Proporsi yang kawin
2. Faktor Non Demografi, antara lain :
- Keadaan ekonomi penduduk
- Tingkat pendidikan
- Perbaikan status perempuan
- Urbanisasi dan industrialisasi
Ada beberapa
cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
1.
Angka kelahiran kasar (Crude
Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar
karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis kelamin dan umur penduduk,
padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
2.
Angka kelahiran menurut kelompok
umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR
Dengan
rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak
terjadi kelahiran. Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur
bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat
melahirkan anak.
b. Kematian (Mortalitas)
Berikut sedikit penjelasan mengenai
pengukuran mortalitas :
1.
Crude
Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000
penduduk pada pertengahan tahun.
2.
Age
Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu
berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
3.
Infant
Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi.
Karakter kelompok penduduk
yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
1. Antara penduduk daerah pedesaan dan
daerah perkotaan
2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan
yang berbeda
3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi
oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian
(anti mortalitas).
1.
Faktor pendukung kematian (pro
mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah
kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
·
Sarana
kesehatan yang kurang memadai
·
Rendahnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
·
Terjadinya
berbagai bencana alam
·
Terjadinya
peperangan
·
Terjadinya
kecelakaan lalu lintas dan industri
·
Tindakan
bunuh diri dan pembunuhan.
2.
Faktor penghambat kematian (anti
mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah.
Yang termasuk faktor ini adalah:
·
Lingkungan
hidup sehat.
·
Fasilitas
kesehatan tersedia dengan lengkap.
·
Ajaran
agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
·
Tingkat
kesehatan masyarakat tinggi.
·
Semakin
tinggi tingkat pendidikan penduduk.
c. Perpindahan
(Migrasi)
Faktor terakhir yang
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan
(Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu
wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
·
Faktor
individu
·
Faktor
yang terdapat di daerah asal
·
Faktor
yang terdapat di daerah tujuan
·
Rintangan
antara daerah asal dan daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong
di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk :
1.
Kekuatan
Sentripetal Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal,
misalnya :
- Terikat tanah warisan
- Menunggu orang tua yang sudah lanjut
- Kegotong royongan yang baik
- Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka
2.
Kekuatan
Sentrifugal Adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah
asal, misalnya :
- Terbatasnya pasaran kerja
- Terbatasnya fasilitas pendidikan
3.
Akibat Pertumbuhan Penduduk
Dampak dari pertumbuhan
penduduk jelas terlihat di negeri ini bahkan di sekitar lingkungan kita. Dari
adanya pertumbuhan penduduk akan mengakibatkan dampak yang positif bahkan
dampak yang negatif bagi kehidupan di negari ini bahkan di dunia ini. Berikut
adalah beberapa contoh akibat positif dan akibat negatif dari pertumbuhan
penduduk :
a. Akibat
positif pertumbuhan penduduk
o
Kemajuan
teknologi
Teknologi
adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan
atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari
pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan
tugas-tugas tradisional seperti bercocok
tanam, membuat baju, atau membangun rumah.
Ada tiga klasifikasi dasar dari
kemajuan teknologi yaitu :
·
Kemajuan
teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral
technological progress).
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi
faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
·
Kemajuan
teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris:
labor-saving technological progress). Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad
kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang
hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai
sepeda hingga jembatan.
·
Kemajuan
teknologi yang hemat modal (bahasa
Inggris: capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal
ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu
pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan
untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman di berbagai negara berkembang menunjukan bahwa campur
tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang terlampau ketat,
dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi asing ke
negara-negara berkembang. Di lain pihak suatu
kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing,
terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru
menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan
teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada
pihak investor asing, karena
merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
o
Kemajuan
alat transportasi
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan
yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan pertumbuhan penduduk tinggi akan
menuntut kemajuan alat trasportasi pula. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Kereta api
merupakan alat transportasi darat yang banyak dipakai.
o
Kemajuan
pendidikan
Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinyauntuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dengan pertumbuhan penduduk tinggi akan menuntut pendidikan yang
tinggi pula.
b. Akibat
negatif pertumbuhan penduduk
o
Kepadatan
penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi
jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat
masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi,
yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus.
Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik
penduduk. Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi,
di antaranya: Monako,
Singapura,
Vatikan,
dan Malta.
Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
Contohnya salah satu pulau
yang ada di indonesia yaitu pulau jawa. Pulau Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta, pulau ini merupakan pulau
berpenduduk terpadat di dunia dan merupakan salah satu wilayah berpenduduk
terpadat di dunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu kota
Indonesia, Jakarta,
terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di pulau
ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan Hindu-Budha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial
Hindia
Belanda, serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau
ini berdampak sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi
Indonesia.
Kepadatan
yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang cepat.
o
Tingginya
kriminalitas atau kejahatan
Kejahatan
terhadap umat manusia
adalah istilah di dalam hukum internasional yang mengacu pada
tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh dari orang-orang,
sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain. Dengan pertumbuhan
penduduk yang tinggi maka akan tinggi pula kriminalitas atau kejahatan yang
timbul. Para sarjana Hubungan internasional telah secara luas menggambarkan
"kejahatan terhadap umat manusia" sebagai tindakan yang sangat keji,
pada suatu skala yang sangat besar, yang dilaksanakan untuk mengurangi ras
manusia secara keseluruhan. Biasanya kejahatan terhadap kemanusian dilakukan
atas dasar kepentingan politis, seperti yang terjadi di Jerman oleh
pemerintahan Hitler serta yang terjadi di Rwanda dan Yugoslavia.
Diatur dalam Statuta Roma dan diadopsi
dalam Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia
(HAM) di Indonesia. Menurut UU tersebut dan juga sebagaimana diatur dalam pasal
7 Statuta Roma, definisi kejahatan terhadap kemanusiaan ialah Perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terdapat penduduk sipil.
Kejahatan terhadap
kemanusiaan ialah salah satu dari empat Pelanggaran HAM berat yang berada dalam
yurisdiksi International Criminal Court. Pelanggaran HAM berat lainnya
ialah Genosida,
Kejahatan
perang, dan kejahatan Agresi.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari
penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
b. Secara
umum ada 3 faktor utama, yaitu Kelahiran (Fertilitas), Kematian (Mortalitas)
dan Perpindahan (Migrasi).
c.
Dampak
dari pertumbuhan penduduk dapat mengakibatnya dampak positif bahkan negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar,N: 1974, Beberapa Aspek Permasalahan
Kependudukan di Indonesia, special Reprint series No.4, demographic
Institute FEUI Jakarta, January 1974,p.19.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar