TUGAS
INDIVIDU
”Pengaruh Nilai Waktu Dari Uang Terhadap Usaha”
Makalah Untuk Tugas Individu Matakuliah Manajemen
Keuangan
Dosen Pengampu Abdul Sarifuddin,
M.M., M.Pd
Oleh
:
Nama : Fajri Arif Wibawa
NPM : 11210082
Prodi : Pendidikan
Ekonomi
Semester : 6 (enam)
Kelas : B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2014
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulilahi
robil alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan kesempatan ini, saya tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada :
1.
Abdul
Sarifudin, M.M., M.Pd selaku dosen pengampu matakuliah Manajemen Keuangan.
2.
Kedua
orang tua saya yang selalu memberikan semangat kepada kami.
3.
Semua
pihak yang telah berkenan memberikan
bantuan-bantuan.
Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun sehingga pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ........................................................................................................................ 2
1.4 Metode Pencarian Materi ............................................................................................. 2
BAB II PERMASALAHAN DI LAPANGAN ........................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN (SOLUSI) ........................................................................................ 4
3.1 Solusi Dari Permasalahan ............................................................................................. 4
3.2 Pengertian Nilai Waktu Uang ....................................................................................... 5
3.3 Konsep Nilai
Waktu Uang ........................................................................................... 5
3.4 Cara
Mengatasi Penurunan Nilai Uang ........................................................................ 6
3.5 Investasi dan Biaya-biaya
Dalam investasi .................................................................. 7
3.6 Metode-metode Nilai Waktu
Uang .............................................................................. 8
3.7 Konsep Anuitas ............................................................................................................ 9
3.8 Konsep Nilai Waktu Dari
Uang .................................................................................. 11
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................... 20
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 20
4.2 Saran ............................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Uang dalam ilmu ekonomi
tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara
umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap
orang di masyarakat
dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai
sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi
pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta
untuk pembayaran hutang.Beberapa
ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah
daripada barter yang lebih
kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern
karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan
pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan
dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian
tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
Seorang manajer
keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala
unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan
salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer.
Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi
unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan
suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas
manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya
untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami
arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Tujuan Manajemen Keuangan
adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan
demikian apabila suatu saat perusahaan dijual,
maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus
mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak
diinginkan. Dalam manajemen keuangan terdapat uang yang harus di atur, dimana
uang tersebut memiliki nilai waktu. Sehingga kita perlu mempelajari tentang pengaruh
nilai waktu dari uang terhadap usaha.
1.2 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengaruh nilai waktu
uang terhadap usaha.
2.
Untuk mengetahui apa
pengerian nilai waktu uang.
3.
Untuk mengetahui bagaimana
konsep nilai waktu uang.
4.
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi penurunan nilai uang.
5.
Untuk mengetahui bagaimana investasi dan biaya-biaya dalan
investasi.
6.
Untuk mengetahui bagaimana metode-metode nilai waktu uang.
7.
Untuk mengetahui
bagaimana konsep anuitas.
8.
Untuk mengetahui
bagaimana konsep nilai waktu dari uang.
1.3 Manfaat
1. Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi
penulis.
2.
Memberikan informasi bagi pembaca.
3.
Dapat memahami atau menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh.
1.4 Metode Pencarian Materi
Penulis dalam mencari materi menggunakan
metode kajian pustaka yaitu mencari di buku dan internet.
BAB II
PERMASALAHAN DILAPANGAN
Nilai waktu uang merupakan
konsep sentral dalam manajemen keuangan. Pemahaman nilai waktu uang sangat
penting dalam studi manajemen keuangan. Banyak keputusan dan teknik dalam
manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman nilai waktu uang. Biaya modal,
analisis keputusan investasi (penganggaran modal), analisis alternatif dana,
penilaian surat berharga, merupakan contoh-contoh teknik dan analisis yang
memerlukan pemahaman konsep nilai waktu uang.
Coba kita perhatikan
dilapangan. Pasti para pengusaha ada yang mengeluh harga bahan baku naik terus.
Dari hari ke hari, semuanya menjadi lebih mahal. Hampir tidak ada yang
mengatakan harga barang turun. Lalu apa masalahnya? Apakah itu terjadi karena
pendapatan tidak meningkat?
Jika dicermati lebih jauh,
para pengusaha itu sesungguhnya tidak mengalami penurunan pendapatan. . Tetapi,
daya beli uang itu yang menurun. Ada yang mengatakan naiknya harga disebabkan
pasokan barang bahan baku jenis apapun mulai langka. Di sisi lain, permintaan
terhadap barang relatif tetap sehingga harga pun meningkat. Inilah yang disebut
inflasi berkategori demand pull, atau naiknya permintaan terhadap barang,
sementara pasokan tetap. Memang ada juga penyebab harga barang itu sendiri yang
meningkat karena biaya produksi membesar. Ini disebut cost push inflation.
Masalahnya, bagaimana
caranya agar daya beli masyarakat tetap ada, mampu membeli barang dan daya beli
uang tidak merosot? Sebagian kalangan mengatakan, dana yang belum dibelanjakan
sebaiknya ditabung, jangan dipegang tunai, dan untuk berbelanja cukup membawa
kartu debit yang otomatis akan mengurangi nilai tabungan di bank. Ini benar.
Apakah menempatkan uang sepenuhnya dalam bentuk tabungan merupakan jalan
keluar? Tidak juga. Kalau tujuan penempatan dana tabungan di bank semata-mata
untuk berjaga-jaga dan memudahkan pengelolaan likuiditas, pilihan itu benar.
Tetapi, kalau penempatan dana dimaksudkan sebagai investasi, agaknya perlu
direnungkan lagi karena uang Anda tidak akan bertambah. Dengan keadaan tersebut
maka para pengusaha harus jeli melihat naik turunnya nilai uang karena waktu,
dengan bergantinya waktu maka berganti pula keadaan ekonomi di Indonesia
sehingga nilai uang puan juga ikut berganti. Dengan demikian harga bahan baku
pun ikut naik turun, apalagi dalam hari-hari besar seperti bulan puasa, idul
fitri dan lain-lain. Dengan demikian faktor kejelian melihat naik turunnya
nilai uang sangatlah penting.
BAB III
PEMBAHASAN
SOLUSI DARI PERMASALAHAN DI LAPANGAN
3.1 Solusi Dari
Permasalahan
Coba kita perhatikan dilapangan. Pasti para pengusaha ada yang mengeluh
harga bahan baku naik terus. Dari hari ke hari, semuanya menjadi lebih mahal.
Hampir tidak ada yang mengatakan harga barang turun. Lalu apa masalahnya? Apakah
itu terjadi karena pendapatan tidak meningkat?
Jika dicermati lebih jauh, para pengusaha itu sesungguhnya tidak mengalami
penurunan pendapatan. . Tetapi, daya beli uang itu yang menurun. Ada yang
mengatakan naiknya harga disebabkan pasokan barang bahan baku jenis apapun
mulai langka. Di sisi lain, permintaan terhadap barang relatif tetap sehingga
harga pun meningkat. Inilah yang disebut inflasi berkategori demand pull, atau
naiknya permintaan terhadap barang, sementara pasokan tetap. Memang ada juga
penyebab harga barang itu sendiri yang meningkat karena biaya produksi
membesar. Ini disebut cost push inflation.
Masalahnya, bagaimana caranya agar daya beli masyarakat tetap ada, mampu
membeli barang dan daya beli uang tidak merosot? Sebagian kalangan mengatakan,
dana yang belum dibelanjakan sebaiknya ditabung, jangan dipegang tunai, dan
untuk berbelanja cukup membawa kartu debit yang otomatis akan mengurangi nilai
tabungan di bank. Ini benar. Apakah menempatkan uang sepenuhnya dalam bentuk
tabungan merupakan jalan keluar? Tidak juga. Kalau tujuan penempatan dana
tabungan di bank semata-mata untuk berjaga-jaga dan memudahkan pengelolaan
likuiditas, pilihan itu benar. Tetapi, kalau penempatan dana dimaksudkan
sebagai investasi, agaknya perlu direnungkan lagi karena uang Anda tidak akan
bertambah.
Dengan keadaan tersebut maka para pengusaha harus jeli melihat naik
turunnya nilai uang karena waktu, dengan bergantinya waktu maka berganti pula
keadaan ekonomi di Indonesia sehingga nilai uang puan juga ikut berganti.
Dengan demikian harga bahan baku pun ikut naik turun, apalagi dalam hari-hari
besar seperti bulan puasa, idul fitri dan lain-lain. Dengan demikian faktor
kejelian melihat naik turunnya nilai uang sangatlah penting. Sehingga untuk
tahu solusi dari masalah tersebut maka para pengusaha wajib tahu apa dan bagaimana
nilai waktu daru uang.
3.2 Pengertian
Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen
keuangan, atau nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan
penting. Sebuah contoh seperti kenaikan pangan yang dikeluhkan oleh masyarakat,
di mana masyarakat mengambil kesimpulan sendiri atas kenaikan pangan. Ada yang mengatakan kenaikan
dikarenakan pasokan barang mulai langka, dan lain-lain.
3.3 Konsep Nilai Waktu Uang
Konsep nilai waktu uang
di perlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan
melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan
menentukan sumber dana pinjaman yang akan di pilih. Suatu jumlah uang tertentu
yang di terima waktu yang akan datang jika di nilai sekarang maka jumlah uang
tersebut harus di diskon dengan tingkat bunga tertentu
(discountfactor).
ISTILAH
YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai
Sekarang)
SI = Simple interest dalam rupiah
Fv = Future
Value (Nilai yang akan datang) An = Anuity
I = Bunga (i = interest
/ suku
bunga)
n = tahun ke-
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu
Konsep nilai waktu uang (time value of money concept) merupakan konsep yang
dipahami sebagian besar orang di dunia. Teorinya: uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya
dibandingkan jumlah yang sama dimasa depan. Sebagai contoh: uang sejumlah Rp
6.000,00 sekarang dapat membeli satu liter beras kualitas sedang. Namun, uang
sejumlah tersebut diatas tidak dapat membeli satu liter beras pada tahun depan,
mungkin 0,9 liter. Disini terlihat bahwa secara kualitas, nilai uang tergerus
seiring dengan jalannya waktu. Tergerusnya nilai uang tersebut disebut sebagai
inflasi.
Inflasi muncul melalui
banyak sebab. Dari sudut makro ekonomi, inflasi bisa berarti kabar yang baik (pada
batasan tertentu). Jika pengangguran menurun, artinya banyak orang menerima
penghasilan, artinya pula ada banyak uang yang beredar di pasar. Selaras dengan
hukum penawaran dan permintaan, maka saat daya beli meningkat (karena
orang-orang menerima penghasilan) maka harga-harga biasanya ikut naik. Kenaikan
harga tersebut sudah kita pahami sebelumnya sebagai inflasi. Maka jelas inflasi
(sekali lagi pada batas tertentu) merupakan salah satu indikator menurunnya
pengangguran.
Inflasi merupakan salahsatu konsekuensi dari perkembangan perekonomian.
Yang harus diperhatikan dari inflasi adalah: apakah kenaikan harga (inflasi)
tersebut didukung oleh daya beli seseorang (secara kualitatif)? Mari kita
biarkan dahulu tentang masalah ini kepada penentu kebijakan.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan perekonomian
seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam merencanakan keuangan
penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan bagian yang inheren pula dari
setiap tindakan/keputusan keuangan yang diambil. Misalnya dalam keputusan
memilih investasi : jangan sampai pengorbanan sekarang yang kita lakukan,
alih-alih mendapat nilai tambah, akhirnya justru menurun.
Tujuan penulisan makalah ini sekedar mengingatkan bahwa segala kendaraan
investasi yang kita gunakan harus memperhitungkan inflasi yang terjadi di
negara ini. Tidak perlu kita membahas terlalu dalam asal muasal inflasi yang
pasti terjadi, namun inflasi haurs menjadi perhatian kita.
Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan
dipilih. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika
dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga
tertentu (discount factor). Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk
waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan
tingkat bunga tertentu (Compound factor)
3.4 Cara Mengatasi Penurunan
Nilai Uang
Mengatasi penurunan nilai uang karena tergerus inflasi dan dimakan waktu
adalah dengan membuat uang tersebut produktif dan atau memberi imbal hasil
melebihi laju inflasi. Cara paling efektif adalah menginvestasikan dana
tersebut agar menghasilkan imbal hasil di atas laju inflasi sehingga nilai uang
Anda relatif tetap atau bahkan bisa bertambah. Kalau semua dana dimasukkan
dalam investasi yang memberi imbal hasil lebih besar dari laju inflasi,
bagaimana dengan dana kebutuhan sehari-hari?
Tentu saja, kebutuhan dana sehari-hari bisa ditempatkan di bank yang
besarnya sekadar untuk berjaga-jaga, sementara untuk belanja bulanan bisa
menggunakan kartu kredit yang ketika tagihannya jatuh tempo Anda bayar penuh
sehingga tidak dibebani bunga kredit. Dengan pola semacam ini, dana Anda bisa
ditempatkan pada deposito berjangka 1 bulan yang bunganya lebih tinggi dari
bunga tabungan. Dana Anda akan mendapat imbal hasil cukup tinggi dan bisa di
atas laju inflasi. Di sisi lain, pengaturan uang tunai Anda juga akan bagus
sebab belanja rumah tangga bisa dilakukan sekali sebulan, pakai kartu kredit,
dan dibayar lunas pada awal bulan berikutnya. Itu baru dalam konteks nilai
waktu uang dikaitkan dengan belanja sehari-hari yang notabene bersifat jangka
pendek.
Jangka panjang
Bagaimana jika nilai waktu uang dilihat dalam perspektif jangka panjang? Di
sinilah makna nilai waktu uang akan sangat terasa. Umpamakan 10 tahun lalu Anda
berinvestasi Rp 1 juta rupiah per bulan. Lalu teman Anda menginvestasikan Rp
1,1 juta rupiah per bulan. Perbedaan nilai uangnya hanya 10 persen, tetapi
dampak terhadap hasil bisa sangat luar biasa. Tidak percaya? Lihat hitungan
berikut.
Katakanlah uang Rp 1 juta
itu ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dan mendapat bunga 10% per
tahun. Maka, pada tahun kedua, total dana menjadi Rp 1,1 juta dan tahun
berikutnya menjadi Rp 1,21 juta. Sementara itu, teman Anda dengan dana awal Rp
1,1 juta, pada tahun kedua dananya menjadi Rp 1,21 juta dan tahun berikutnya
menjadi Rp 1,33 juta. Bayangkan jika pokok yang ditambah bunga tersebut
kemudian diinvestasikan terus-menerus dalam waktu 10 tahun. Awalnya, perbedaan
dana Anda dengan teman hanya Rp 100.000, tetapi dalam 10 tahun kemudian
perbedaannya sudah sangat besar.
Ringkasnya, nilai waktu akan uang menjadi berarti jika Anda
menginvestasikan dana Anda lebih besar dalam dalam kurun waktu panjang.
3.5 Investasi dan Biaya-biaya dalam Investasi
Nilai uang yang sekarang tidak akan sama dengan nilai di
masa depan. Ya, Ini berarti uang yang saat ini kita pegang lebih
berharga nilainya dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.
Coba bayangkan ketika anda memiliki uang satu juta rupiah di tahun 1970.
Dengan uang sebesar itu anda sudah bisa hidup mewah bagaikan milyuner di
masa kini. Tahun 1990 uang satu juta sudah mengalami penurunan namun
nilai wah dari uang satu juta masih termasuk lumayan dan dapat
menghidupi keluarga secara wajar. Namun uang satu juta di masa sekarang
jelas sudah tidak ada apa-apanya. Orang yang kaya di jaman dulu disebut juga
dengan sebutan jutawan, namun kini sebutan tersebut perlahan menghilang dan
digantikan dengan sebutan milyuner.
Jika kita melakukan investasi, maka konsep nilai waktu
uang harus benar-benar dipahami dan dimengerti sedalam mungkin. Jangan
sampai kita tertipu oleh angka-angka yang fantastis, namun di balik
angka yang besar itu kenyataannya justru kerugian yang kita dapatkan. Contoh
kasusnya adalah jika kita berinvestasi 10 juta rupiah untuk jangka waktu 20
tahun dengan total pengembalian atau return sebesar 50 juta rupiah. Jika
kita lihat dari nilai sekarang 50 juta adalah angka yang fantastis
dibandingkan dengan 10 juta. Namun setelah 20 tahun berikutnya belum
tentu nilai 50 juta lebih baik dibandingkan dengan nilai 10 juta saat ini.
Selain inflasi kita harus memperhatikan biaya-biaya yang
mungkin muncul dalam investasi kita. Seperti yang kita ketahui, sering
instrumen yang kita gunakan dalam investasi memerlukan biaya-biaya dalam
pengelolaan/penguasaannya. Terhadap biaya-biaya tersebut maka kita harus
sedikit meluangkan waktu dalam menghitungnya. Tidaklah rumit dalam menghitungnya,
hanya memerlukan sedikit perhatian saja dan hasilnya akan membuat Anda tersenyum.
Terkadang biaya-biaya muncul tidak hanya diawal investasi. Ada beberapa biaya
yang muncul selama kita menguasai investasi tersebut, contohnya: Pajak Bumi
Bangunan (untuk investasi berupa properti), Zakat (bagi seorang muslim
wajib berzakat bila memiliki emas), dll.
Yang ingin dicapai dalam menghitung segala biaya-biaya
terkait investasi adalah kita memastikan bahwa tidak terjadi kesulitan
pembiayaan dimasa mendatang. Kita tidak menginginkan jika kita sampai kesulitan
membayar biaya-biaya yang sifatnya rutin selama investasi tadi kita kuasai.
Selain itu terjadi kemungkinan kita bisa menghilangkan biaya-biaya yang tidak
perlu jika kita menaruh perhatian secara komprehensif akan investasi kita. Kita
harus mengenal diri kita sendiri dengan baik maka kita akan mampu
menghadapi/menyikapi keadaan apapun.
3.6 Metode-metode Nilai Waktu Uang
1. Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu
investasi atau LABA / INVESTASI
Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan → layak
Kelemahan metode ARR : Mengabaikan nilai waktu
uang
2.
Metode payback period
Mengukur seberapa cepat
investasi itu kembali
Kriteria penilaian investasi
:
Semakin cepat semakin baik
Kelemahan Metode payback
period : Mengabaikan nilai waktu uang, Mengabaikan CF setelah investasi kembali
3.
Metode net present value (NPV)
Metode ini menghitung
selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas
bersih Jika NPV + → layak
4.
Metode profitability index (PI)
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan
datang dengan nilai sekarang investasi Jika PI lebih dari 1 → layak
5. Metode internal rate of return (IRR)
Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan
nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang Jika IRR >
tk bunga atau laba yang disyaratkan → layak .
3.7 Konsep
Anuitas
Anuitas adalah
merupakan satu arus (stream) kas yang tetap setiap periodenya. Beberapa contoh
dari perhitungan anuitas dalam keuangan individu, misalnya cicilan bulanan
kredit mobil atau rumah dan pembayaran biaya kontrak rumah bulanan. Arus kas
ini bisa merupakan arus kas masuk sebagai pengembalian atas investasi maupun
arus keluar yang dialokasikan sebagai tujuan investasi.
Nilai masa depan
anuitas memberikan nilai dari sebuah perencanaan tabungan yang dilakukan secara
tetap baik besaran dan waktunya selama jangka waktu tertentu. Misalkan Anda
memutuskan untuk menyisihkan atau menabung sebesar Rp 5 juta setiap akhir tahun
selama 30 tahun untuk persiapan dana di saat Anda pensiun. Dengan asumsi bunga
yang bisa didapat adalah sebesar 12 persen per-tahun, berapa jumlah dana yang
terkumpul setelah 30 tahun? Perhitungan ini dapat dilakukan dengan Rumus dari
nilai masa depan Anuitas:
FVA={Ax[(1+i)n-1]}/i
Menghitung dengan rumus diatas maka kita mendapatkan jumlah dana setelah 30
tahun sebesar Rp 1,206,663,422. Perhatikan, bahwa dana yang Anda investasikan
selama 30 tahun hanya sejumlah Rp 150 juta (Rp 10 juta x 30 tahun). Selisih
nilai sebesar Rp 1,056,663,422 merupakan bunga yang didapat dari hasil
perhitungan bunga berbunga selama 30 tahun. Bukan main bukan dampak waktu
terhadap uang yang Anda miliki.
Nah kembali ke contoh diatas, dimana Anda membutuhkan dana sebesar Rp 1
miliar untuk kebutuhan masa pensiun dan Anda masih memiliki waktu selama 30
tahun, berapa besar tabungan yang harus disisihkan setiap tahunnya selama 30
tahun? Asumsi bunga adalah 12 %.
Mari berhitung. Disini tujuan yang ingin kita capai adalah Rp 1 miliar.
Nilai ini adalah FVA — nilai masa datang yang ingin dicapai. Kemudian tingkat
suku bunganya adalah 12% (i). dan jangka waktu (n) adalah 30 tahun, jadi berapa
besar yang harus ditabung ? Anda bisa menggunakan rumus seperti diatas, FVA =
{A x [(1+i)n-1]}/i, dimana :
FVA = nilai masa depan yang ingin dicapai
A = tabungan yang harus dialokasikan
i = bunga yang dipakai sebagai perhitungan
n = jangka waktu investasi atau tabungan.
Dari hasil perhitungan tersebut didapat nilai sebesar Rp 4,143,658 yang
harus ditabung selama 30 tahun untuk mencapai target nilai investasi sebesar Rp
1 miliar. Sebenarnya Anda hanya perlu menabung sebesar kurang lebih Rp 345,304
setiap bulannya atau Rp 11,510 perharinya. Tentunya Anda sanggup menabung
sebesar Rp 12,000 perharinya dimana nilainya sebanding dengan membeli
cappuccino di sebuah kafe terkenal di Jakarta.
Bagaimana apakah Anda masih tidak percaya? Inilah konsep nilai waktu uang
yang harus Anda perhatikan. Semakin panjang waktu yang dimiliki semakin kecil
besar tabungan yang harus disisihkan bila hal lain dianggap tetap.
Bila target nilai yang ingin dituju adalah Rp 1 miliar untuk kebutuhan masa
pensiun nanti maka menabunglah sebasar Rp 4,143,658 setiap tahun selama 30
tahun dengan bunga 12 persen per tahunnya.
Sementara itu, nilai tunai (nilai saat ini) dari sejumlah anuitas (PVA)
merupakan kebalikan dari FVA, dimana :
PVA={Ax(1-[1/(1+i)n])}/i.
Dimana i adalah tingkat suku bunga dan n adalah jangka waktu pembayaran. Jika
diperhitungkan dari contoh diatas, maka PVA= {Rp 4,143,658 x (1-[1/(1,12)30])}/
0,12 = Rp 33,377,924. Logikanya seperti ini, dengan jumlah dana sebesar Rp
33,377,924 yang Anda tempatkan saat ini selama 30 tahun kedepan dengan bunga 12
peren per tahun maka nilai investasi ini akan berjumlah Rp 1 miliar (sama
dengan perhitungan bila Anda menyisihkan Rp 4,143,658 per tahun selama 30 tahun
dengan bunga 12 persen pertahun).
Dengan dimengerti konsep nilai waktu uang ini maka Anda bisa
mempraktekkannya kedalam perencanaan keuangan yang Anda kembangkan. Dengan
mengetahui nilai tujuan keuangan masa depan, Anda dapat menghitung berapa besar
tabungan yang harus Anda sisihkan guna mencapai tujuan tersebut. Dengan
menghitung tabungan yang besarnya tidak terlalu mengagetkan (Rp 12,000 per
hari) membuat Anda juga termotivasi untuk mencapai apa yang Anda inginkan.
Konsep bunga berbunga atau bunga majemuk dengan penekanan pada anuitas
sangatlah penting untuk dipahami oleh semua individu karena memberikan suatu
alternatif perhitungan investasi guna mencapai tujuan keuangan yang diinginkan.
Penjelasan Annuity
Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang
terjadi dalam periode waktu tertentu. Anuitas nilai sekarang adalah sebagai
nilai anuitas majemuk saat ini dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan
sebagai jangka waktu anuitas.
PVAn = A1 [(S (1+i)n] = A1
[ 1 – {1/ (1+ i)n/i } ]
Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa
depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu
anuitas.
FVAn = A1 [(S (1+i)n– 1 ] /
i
Dimana : A1 : Pembayaran atau penerimaan setiap
periode
3.8 Konsep Nilai Waktu Dari Uang
1.
FUTURE VALUE
Nilai yang akan datang (future value) adalah nilai
uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian
pembayaran yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Ada lima parameter
yang ada dalam fungsi fv(), yaitu :
§ Rate, tingkat suku bunga
pada periode tertentu bisa per bulan ataupun per tahun.
§ Nper, jumlah angsuran
yang dilakukan
§ Pv, nilai saat ini yang akan
dihitung nilai akan datangnya.
§ Type, jika bernilai 1
pembayaran dilakukan diawal periode, jika bernilai 0 pembayaran dilakukan
diakhir periode.
Rumus
yang digunakan:
Formula
Future Value sbb:
(1)
Manual : Fv = Po (1+r)^n
Fv = nilai pada tahun ke- n
Po = nilai pada tahun ke- 0
r =
tingkat bunga
n = periode
(2)
Tabel : Fn = Po ( DF r,n
)
DF = discount Factor – melihat tabel
Contoh :
Budi menabung selama 5 tahun berturut-turut
dengan jumlah yang sama yaitu Rp.2.000.000 / tahun. Dengan tingkat bunga 10%
tahun, berapa tabungan Budi pada tahun ke-5 ?
Jawab
:
Cara
Manual : FVn
= X [ (1 + r)n - 1
] / r
FVA5 = 2.000.000 [ (1 + 0,1)5-1 ]/0,1
= 2.000.000 [ 6,105] = Rp 12.210.000
a.
Nilai masa mendatang untuk aliran kas tunggal
Jika kita memperoleh uang Rp
1.000,- saat ini dan kemudian menginvestasikan pada tabungan dengan tingkat
bunga 10 %, berapa uang kita 1 tahun mendatang ?.
Hal ini dapat bisa di hitung
dengan rumus :
FV = PO + PO ( r )
= PO + ( 1 + r )
FV = Nilai Masa Mendatang
PO = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
Jadi FV1 = 1.000 ( 1 + 0,1 )
= 1.100
Jika periode investasi tidak
hanya 1 tahun tapi beberapa tahun maka rumusnya :
FVn = PVo ( 1 + 0,1 )
FVn = Nilai Masa Mendatang
PVo = Nilai Saat Ini
r = Tingkat Bunga
n = Jangka Waktu
Jadi nilai mata uang yang
tadinya 1.000 5 tahun mendatang
FV5 = 1000 (1 + 0,1 )5 =
1.610,51
Sedangkan proses menanamkan uang ke bank dengan tingkat bunga tertentu
selama periode tertentu disebut proses pergandaan. Contoh : kita menabung awal
tahun Rp 1.000 dengan tawaran bunga 10% per tahun, dan di gandakan setiap 6
bulan,bisa di hitung dengan rumus
FVn = PVo (1 + n/k )kn
K = frekuensi penggandaan
FV1 = 1.000 (1 + 0,1 / 2)2
.1 = 1.102,5
FV2 = 1.000 ( 1 + 0,1 / 2 )
= 1.215,51
Sedangkan bila kita secara
kontinu
FVn = PVo x e r . t
E 2,71828
Jadi misal Rp 1.000 kita
gandakan secara kontinu, selama 1 dan 2 tahun maka, nilai pada akhir tahun
pertama dan kedua.
FV1 = 1.000 x (2,71828)0,1
.1 = 1.105,7
FV2 = 1.000
(2,71828)0,1x2 = 1.221,4
b.
Future Value Annuity (nilai masa mendatang
untuk seni pembayaran)
Misal kita memperoleh Rp 1.000 pertahun selama 4x, uang yang diterima
pada akhir tahun, berapa nilai masa mendatang jika tingkat bunga 10% ?
FVn = X [(1 + r)n - 1] /r
X = Jumlah pembayaran kas
untuk setiap periode
r = Tingkat bunga
n = Jumlah periode
Jadi uang kita pada akhir
tahun
FV4 = 1.000 [ ( 1 + 0,1 )4 –
1 ] / 0,1 = 4.641
Aliran kas juga bisa di bayarkan setiap awal tahun. Contoh : Rp 1.000 yang
akan kita terima selama 4x di bayarkan setiap 4 tahun dengan tingkat bunga 10%.
Berepa
nilai masa
mendatang ?
FVna = X [{( 1 + r )n – 1
}/r ] (1 + r)
FVna = Future Value
Annuity Due
n = Jumlah Periode
z = Jumlah pembayaran kas
untuk setiap periode
FV4 = 1.000 [{(1 + 0,1)4
- 1}/r ] (1 + 0,1 ) = 5.105
2.
PRESENT VALUE (Nilai Sekarang)
Nilai sekarang (Present
Value) adalah nilai sekarang dari satu jumlah uang atau satu seri
pembayaran yang akan datang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
Suatu investasi dapat diterima hanya jika investasi itu menghasilkan paling
tidak sama dengan tingkat hasil investasi di pasar yaitu lebih besar dari pada
tingkat bunga deposito (tingkat hasil tanpa resiko).
Keterangan :
PV = Present Value /
Nilai Sekarang
Kn = Arus
kas pada tahun ke-n
R =
Rate / Tingkat bunga
n =
Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya
saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar
:
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
a. Nilai sekarang untuk aliran
kas tunggal.
Nilai sekarang merupakan
kebalikan nilai kemudian. Apabila dalam nilai masa mendatang kita melakukan
pergandaan, dalam present value kita melakukan proses pendiskontoan.
FVn = PVo ( 1 + r )n
FVn = nilai kemudian
PVo = nilai sekarang
Jadi PVo = FVn / [( 1 + r
)n ]
Misalkan kita mempunyai kas Rp 1.000 satu tahun mendatang Rp 1.121 dua
tahun mendatang dan 1.610,51 lima tahun mendatang. Berapa nilai sekarang dari
masing-masing kas tersebut jika tingkat diskonto 10% ?
PV1 = = 1.000
PV2 = = 1.000
PV5 = = 1.000
Misalkan proses pendiskontoan dilakukan 1 tahun 2x dengan tingkat diskonto
10% per tahun berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.100 yang akan kita
terima 1 tahun mendatang ? berapa nilai sekarang aliran kas sebesar Rp 1.610,5
yang akan kita terima 5 tahun mendatang?
PVo = FVn [1 + (r/k)]n .
k
PV1 = 1.100 / [1 + (0,1 /
2)1 . 2
= 997,73
PV5 = 1.610,5 / [1 + (0,1 /
2)5x2 = 988,71
Dan jika pergandaanya secara
kontinu
PVo = (FVn /er x T )
e = 2,71818
PV1 = 1.100 / (2,71828)0,1 x
1 = 904,84
PV5 = 1.1610,5 /
(2,71828)0,1 x 5
b.
Nilai sekarang untuk seni pembayaran kas
(Annuity)
§
Nilai sekarang untuk periode terbatas.
Contoh : kita akan menerima
pembayaran sebesar Rp 1.000 per tahun mulai akhir tahun ini (tahun ke I )
selama 4x. berapa nilai sekarang dan aliran kas tersebut jika tingkat diskonto 10%
?
PV = [ C – C / (1 + r)n]r
C = aliran kas per
periode
r = tingkat diskonto
n = jumlah periode
PV = PV aliran kas mendatang
PV = [1.000 – 1.000 / (1 +
0,1)4] / 0,1
= 1.000 – 683,0135 / 0,1
= 3.169,9
Ketika kas dibayar awal
periode dengan perhitungan akan menerima Rp 1.000 per tahun selama 4 tahun maka
present value aliran kas tersebut.
PV = [{C – (C / (1 + r)n
)} / r ] (1 + r)
PV = [{1.000 –1.000 (1 +
0,1)4 )} / 0,1 ] (1 + 0,1)
= 3.486,9
Jadi nilai kas 3.486,9,
yang dibayar pada awal periode.
§
Nilai sekarang untuk kas yang tidak sama
besarnya.
Dalam beberapa situasi kita
akan menerima kas yang besarnya tidak sama untuk setiap periode. Misalkan kita
akan menerima kas selama 4 tahun besarnya Rp 1.000, Rp 1.500, Rp 2.000 dan Rp
3.000 untuk tahun 1,2,3 dan 4. Pembayaran kas Dilakukan pada akhir periode
berapa nilai kas tersebut saat ini ?
PV = + + +
= 5.700,4
§
Nilai sekarang untuk periode tidak terbatas.
PV = C / r
C = Aliran Kas
r = Tingkat Diskonto
§
Nilai sekarang yang tidak terbatas, aliran kas
tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu.
Contoh : suatu saham
membagikan deviden pada awal tahun sebesar Rp 1.000. perusahaan tersebut akan
meningkatkan deviden sebesar 5% per tahun untuk periode tidak terhingga dengan
tingkat diskonto 5%. Berapa PV ?
PV = dengan asumsi r > 9
PV =
= 21.000
3.
ANNUITY
( Nilai masa datang dan masa sekarang )
ANNUITY : Suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah
yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu
FV
= Ko
Keteragan :
FV = Future Value /
Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r
= Rate / Tingkat Bunga
n =
Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka
setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000
FV = 1.100.000 rupiah
Nilai Majemuk Anuitas adalah Nilai anuitas yang akan
diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [ ( 1 + i )n-1 + … + ( 1 +
i )1 + ( 1 + i )0 ]
Keterangan :
a
= Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn =
Jumlah yang diterima pada akhir periode
Nilai Tunai Anuitas adalah Nilai saat ini dari
anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus :
NT An = Amortisasi Pinjaman adalah Pembayaran
tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan
datang.
Keterangan
:
CVIF
= Compound value interest factor atau Jumlah majemuk dari suku bunga selama
periode ke n
4.
BUNGA SEDERHANA (Dibayar 1 kali dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar 1 kali dalam
setahun.
Rumus :
Vn = P0 (I + i )n
Keterangan
:
Vn
= Future value tahun ke-n
Po
= Pinjaman atau tabungan pokok
i
= Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n
= Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi
pokoknya saja.
FVn = Po [ 1 + (i) (n) ]
5.
BUNGA MAJEMUK (Dibayar lebih dari 1 kali
dalam setahun)
NILAI MAJEMUK dengan
Bunga dibayarkan lebih dari 1 kali dalam setahun.
Rumus :
Vn = P0
Keterangan :
P0 = pokok/jumlah
uang yg dipinjam / dipinjamkan pada periode waktu
m =
Berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
I
= Bunga
i
= interest / suku bunga
n
= Jangka waktu
Bunga yang dibayarkan (dihasilkan) dari pinjaman
(investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala.
FVn = Po ( 1 + i )n
Dimana:
FVn = future value tahun ke-n
Po = pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n = jangka waktu
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
kajian yang membahas tentang Pengaruh Nilai Waktu Dari Uang Terhadap Usaha,
maka dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Dengan keadaan harga bahan baku naik turun maka para pengusaha harus jeli
melihat naik turunnya nilai uang karena waktu, dengan bergantinya waktu maka
berganti pula keadaan ekonomi di Indonesia sehingga nilai uang puan juga ikut
berganti. Dengan demikian harga bahan baku pun ikut naik turun, apalagi dalam
hari-hari besar seperti bulan puasa, idul fitri dan lain-lain. Dengan demikian
faktor kejelian melihat naik turunnya nilai uang sangatlah penting. Sehingga
untuk tahu solusi dari masalah tersebut maka para pengusaha wajib tahu apa dan
bagaimana nilai waktu daru uang. Dengan mengetahui dan dapat mengaplikasikan
tentang nilai waktu dari uang, maka pengusaha pasti akan lebih jeli melihat
nilau waktu dari uang khususnya terhadap harga bahan baku.
4.2 Saran
Berdasarkan
kajian yang membahas tentang Pengaruh Nilai Waktu Dari Uang Terhadap Usaha,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan.
Pemahaman nilai waktu uang sangat penting dalam studi manajemen keuangan.
Banyak keputusan dan teknik dalam manajemen keuangan yang memerlukan pemahaman
nilai waktu uang. Biaya modal, analisis keputusan investasi (penganggaran
modal), analisis alternatif dana, penilaian surat berharga, merupakan
contoh-contoh teknik dan analisis yang memerlukan pemahaman konsep nilai waktu
uang. Coba kita perhatikan dilapangan. Pasti para pengusaha ada yang mengeluh
harga bahan baku naik terus. Dari hari ke hari, semuanya menjadi lebih mahal.
Hampir tidak ada yang mengatakan harga barang turun.
Dengan keadaan harga bahan baku naik turun maka para pengusaha harus jeli
melihat naik turunnya nilai uang karena waktu, dengan bergantinya waktu maka
berganti pula keadaan ekonomi di Indonesia sehingga nilai uang puan juga ikut
berganti. Dengan demikian harga bahan baku pun ikut naik turun, apalagi dalam
hari-hari besar seperti bulan puasa, idul fitri dan lain-lain. Dengan demikian
faktor kejelian melihat naik turunnya nilai uang sangatlah penting. Sehingga
para pengusaha akan tahu keadaan nilai uang yang akan datang dan dapat
mengantisipasi masalah yang menyangkut dengan usahanya khususnya dalam aspek
bahan baku.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar